Tobat Jadi Pembalak Liar, Pria Vietnam Ubah Karier Jadi Pemandu Wisata Rimba

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 25 April 2022 | 22:50 WIB
Tobat Jadi Pembalak Liar, Pria Vietnam Ubah Karier Jadi Pemandu Wisata Rimba
Ilustrasi pegunungan dengan hutan hujan. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembalakan liar merupakan salah satu masalah lingkungan yang perlu menjadi perhatian. Tapi, kisah pertobatan pembalak liar dari Vietnam ini memberikan harapan cerah.

Ngoc Anh menebang pohon secara ilegal selama bertahun-tahun untuk dijual sebagai kayu, sering kali bekerja dengan orang lain untuk membawa kayu gelondongan seberat 100 kg dari hutan yang menipis dengan cepat.

Tetapi ketika curah hujan ekstrem dan banjir semakin menghancurkan komunitasnya di provinsi tengah, Quang Binh, pria berusia 36 tahun itu membaca tentang krisis iklim dan alam yang sedang berlangsung.

Ia lalu mengalihkan perhatian ke pariwisata dan konservasi. Itulah yang menjadi alasannya menjadi pemandu wisata rimba.

Baca Juga: Pulihkan Ekonomi Daerah, PGN Andalkan Gasblock di Daerah Wisata Candi Borobudur

Ilustrasi Hutan rimba. (Pixabay).
Ilustrasi Hutan rimba. (Pixabay).

Sekarang, Ngoc Anh adalah salah satu dari 250 mantan pembalak liar yang dilatih oleh perusahaan wisata petualangan untuk memandu sebagian besar turis asing melalui hutan.

Dikutip dari ANTARA, mereka membawa para wisatawan masuk ke beberapa rangkaian gua terbesar di dunia di Taman Nasional Phong Nha-Ke Bang, sebuah situs warisan dunia yang diakui UNESCO.

"Sebelumnya, setiap kali saya melihat pohon besar, kepala saya menghitung seberapa tinggi pohon itu dan bagaimana memotongnya menjadi batang kayu dengan ukuran berbeda," kata Ngoc Anh. Ia bertengger di pohon anggur berlumut yang berukuran lebih besar dari lengan seseorang.

"Tapi sekarang saya di bisnis pariwisata, ketika saya melihat pohon seperti itu, saya memberi tahu kelompok wisata betapa berharganya pohon ini karena tidak banyak yang tersisa."

Menurut Global Forest Watch, Vietnam antara 2001 dan 2020 kehilangan sekitar tiga juta hektare area yang tertutup pohon. Angka itu merupakan penurunan 20 persen sejak 20 tahun lalu, yang terutama didorong oleh sektor komoditas.

Baca Juga: 10 Destinasi Wisata di Jateng Ini Bakal Ramai Pengunjung Saat Lebaran, Mana Saja?

Tindakan keras pemerintah terhadap pembalakan liar sejak 2007 telah membantu memperlambat laju deforestasi. Vietnam kini telah bergabung dengan janji global baru-baru ini untuk mengakhiri deforestasi pada 2030.

Selalu ditemani oleh penjaga taman, Ngoc Anh dan pemandu wisata lainnya membantu berpatroli di jalan setapak untuk menjauhkan pemburu liar, menghilangkan perangkap hewan, dan membersihkan sampah.

Mereka melakukan pekerjaan itu dengan pendapatan kurang dari setengah dari apa yang mereka peroleh saat menjadi pembalak liar, tapi mereka berharap mendapatkan pendapatan lebih banyak karena pariwisata dan perjalanan secara bertahap dilanjutkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI