Novel Rantau, Kolaborasi Penulis Kakak-Beradik Tentang Perjuangan Menaklukkan Jakarta yang Diangkat dari Kisah Nyata

Risna Halidi Suara.Com
Senin, 25 April 2022 | 15:04 WIB
Novel Rantau, Kolaborasi Penulis Kakak-Beradik Tentang Perjuangan Menaklukkan Jakarta yang Diangkat dari Kisah Nyata
Futri Zulya Saat Peluncuran Novel Rantau (Dok. Pribadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Novel yang dibuat berdasarkan kisah nyata dapat menjadi buku rekreasi sebagai hiburan dan buku edukasi sarat makna secara bersamaan. Itu juga yang coba dihadirkan oleh kakak beradik, Futri Zulya dan Zita Anjani.

Futri Zulya dan Zita Anjani adalah dua kakak beradik yang melahirkan sebuah karya novel berjudul Rantau. Kolaborasi pertama mereka dalam membuat sebuah novel ini terinspirasi oleh sosok sang ayah. Novel sendiri bercerita tentang Zun, seorang lelaki yang merantau dari Lampung ke Jakarta.

"Zun diangkat dari kisah ayah kami sendiri. Beliau selalu mengajarkan tentang kerja keras dan usaha sungguh-sungguh untuk meraih mimpi. Sebagai anak perempuan pertama di keluarga, nilai-nilai itu pula yang menempa saya untuk tumbuh menjadi perempuan mandiri yang tak boleh menyerah pada mimpi-mimpi saya," ujar Futri Zulya saat peluncuran novel Rantau beberapa waktu lalu.

Senada dengan Futri, Zita Anjani mengungkapkan sosok sang ayah begitu berperan dalam membentuk karakter kepribadian dirinya sebagai seorang pemimpin perempun. Dia bahkan diajarkan untuk memiliki daya juang agar bisa mewujudkan mimpi yang lebih baik.

Baca Juga: Rahasia Kepribadian di Balik Loker, Ulasan Novel The Other Side

"Ayah kami selalu mengajarkan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak-hak yang sama dan harus berjuang mewujudkan dunia yang lebih baik. Saya terjun ke dunia politik, sekarang menjadi pimpinan DPRD DKI, banyak terinspirasi dari sosok ayah," kata Zita Anjani dikutip dari siaran pers, Senin (25/4/2022).

Novel Rantau sendiri mengisahkan tentang Zun, yang memiliki kemauan dan tekad besar dalam hidupnya untuk meraih sukses. Zun, yang berasal dari Kalianda, Lampung, ingin membuktikan kepada orang sekitarnya bahwa dia bisa sukses di Jakarta.

Gayung pun bersambut dari sang Ibunda. Dengan bermodal emas yang diberikan kepada Zun untuk modal merantau di Jakarta, Ibunda Zun mengikhlaskan Zun ke Jakarta agar bisa merantau.

Gaya bahasa yang ditampilkan dalam novel juga dianggap mudah dimengerti dan mengalir, sehingga tidak terlalu berat untuk dinikmati masyarakat.

Futri Zulya sendiri merupakan adalah seorang ibu rumah tangga sekaligus pengusaha. Setelah lulus dari Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB, ia melanjutkan studi pascasarjana di Australia National University (ANU), Canberra.

Baca Juga: Novel Kutukan Naskah Drama: Tentang Persahabatan, Cinta, dan Sederet Kejadian Menyeramkan

Selain fokus membesarkan dua anaknya, saat ini Futri mengelola jaringan usaha di bidang Woman & Children yang membawahi beberapa unit usaha, di antaranya Kids Republic School (Playgroup, Kindergarten & Primary), Kidz Clinic Children & Development Center, dan Zglow Aesthetics Clinic yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Sementara Zita Anjani, merupakan ibu rumah tangga yang juga pejuang politik. Setelah lulus dari University College London, ia memutuskan untuk terjun ke dunia politik dan terpilih menjadi anggota DPRD DKI Jakarta.

Saat ini Zita menjadi satu-satunya pemimpin perempuan di jajaran pimpinan dewan provinsi DKI Jakarta. Selain aktif di dunia politik, Zita juga menggerakkan banyak komunitas dalam berbagai program pemberdayaan, khususnya peningkatan kapasitas perempuan.

Karena kecintaan kepada dunia pendidikan, dua kakak beradik Futri dan Zita ini sama-sama mendirikan sekolah. Selain mendirikan Kids Republik yang berada di Jakarta, keduanya juga terlibat aktif membesarkan SMA Kebangsaan yang berlokasi di Kalianda, Lampung Selatan, tempat kelahiran sanga ayah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI