2. Hormon
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar kortisol dalam darah juga meningkatkan risiko seseorang mengalami depresi melankolis. Peningkatan kortisol ini diyakini disebabkan oleh perubahan kinerja hipotalamus, kelenjar pituitari, atau kelenjar adrenal.
3. Peristiwa Traumatis
Trauma dapat menjadi salah satu pemicu munculnya depresi melankolis. Meski bukan menjadi penyebab utama, namun hal ini dapat memicu bentuk depresi ini apalagi jika mereka juga memiliki kondisi biologis yang tidak baik.
Seseorang yang mengalami depresi melankolis pastinya akan merasakan gejala depresi mayor.
Gejala Depresi Mayor (mencakup setidaknya lima dari daftar berikut)
- Perasaan sedih terus menerus
- Kehilangan minat atau kesenangan
- Mudah kehilangan energi
- Cepat marah
- Perubahan nafsu makan
- Kesulitan tidur
- Kesulitan konsentrasi
- Perasaan tidak berharga
- Memikirkan cara bunuh diri
Gejala umum depresi melankolis tentunya hilangnya rasa senang akan segala hal dan tidak merespon dengan baik akan berita bahagia. Selain itu, setidaknya mereka juga akan merasakan tiga dari beberapa hal berikut:
- Kesedihan yang tidak terkait dengan kehilangan seseorang
- Bangun 2 jam lebih awal dari biasanya
- Lebih mudah gelisah
- Penurunan berat badan signifikan atau anoreksia
- Rasa bersalah yang berlebihan dan merasa tidak pantas
Jika Anda merasakan beberapa hal di atas dan mulai merasa tidak nyaman, jangan pernah ragu untuk berobat atau konsultasi dengan psikolog demi menemukan cara pengobatan yang paling tepat.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri