Suara.com - Social Bella Indonesia kini telah menjadi salah satu beauty tech company terdepan di Indonesia. Tidak hanya itu, Social Bella siap mendorong lebih banyak perempuan Indonesia untuk memiliki karir di industri teknologi.
Saat ini, tercatat ada 55 persen jabatan manajemen di kelima pilar bisnis Social Bella yang diduduki oleh perempuan. Kelima pilar bisnis tersebut adalah Sociolla, SoCo, Beauty Journal, Lilla, and Brand Development.
Dalam rilis yang diterima Suara.com pada Kamis (21/4/2022) kemarin, Co-Founder dan CMO Social Bella yaitu Chrisanti Indiana mengatakan, "Selama 7 tahun membesarkan sebuah perusahaan teknologi, saya beruntung bisa bekerja sama dan terinspirasi oleh banyak sekali perempuan-perempuan yang memiliki kemampuan dan passion besar di berbagai industri. Sebagai beauty tech company yang punya komitmen besar untuk menjadi equal employer bagi perempuan, kami senang sekali ekosistem Social Bella jadi tempat bagi perempuan Indonesia untuk membuktikan diri lewat karya-karyanya. Kami pun berharap bisa semakin mendorong ketertarikan serta keberanian
perempuan Indonesia untuk masuk dan mengembangkan karirnya dengan sukses di dunia teknologi."
Lebih lanjut, Chrisanti Indiana juga mengungkap bahwa dukungan para perempuan di balik Social Bella menjadi salah satu kunci penting dalam keberhasilan perusahaan.
Baca Juga: Cara Perempuan Haid Beribadah di 10 Hari Terakhir Ramadhan 2022
Dengan berbagai latar belakang, usia, dan keahlian, para perempuan di balik Social Bella bersama-sama menjadikan SHEcosystem Social Bella semakin kuat dan relevan bagi perempuan Indonesia. Selain itu, Social Bella juga dapat menggarap potensi besar dari pasar SHEconomy di Indonesia dan Asia Tenggara.
Social Bella sendiri menjadi bukti nyata bahwa perempuan punya kesempatan besar untuk berkarya di perusahaan berbasis teknologi. Saat ini, total 70% karyawan Social Bella adalah perempuan.
Tidak hanya itu, Social Bella juga menekankan pentingnya support system untuk para pemimpin perempuan ini. Pasalnya, masih ada stereotip kuno yang memandang sebelah mata pemimpin perempuan.
“Bagi saya, kunci dalam mematahkan stereotip tersebut adalah dimulai dari lingkungan positif dari orang terdekat terutama keluarga dan pasangan, yang menerima dan merayakan kesuksesan kita sebagai perempuan. Perempuan memiliki kemampuan adaptasi dan multitasking yang luar biasa yang mana berangkat dari banyaknya peran yang ia jalankan setiap harinya, namun bukan berarti kita harus memaksa diri kita menjadi superwoman yang bisa melakukan segala sesuatunya sendiri."
"Ada peran besar support system dalam keberhasilan perempuan. Dengan kepercayaan, dukungan dan kehadiran pasangan dan keluarga, saya pribadi sebagai seorang ibu pekerja dengan dua anak tidak pernah merasa terbatasi oleh stereotip tersebut. Alih-alih dihalangi, saya justru didorong untuk merealisasikan aspirasi saya di dunia karir," ungkap Nurul Sulisto, General Manager Lilla.
Baca Juga: Ulasan Novel Mawar Jepang: Seorang Gadis yang Rela Mati Demi Bangsanya
Hal serupa juga diungkap Amanda Melissa, VP Data Management & Business Intelligence Sociolla. Sebagai ibu baru, Amanda Melissa menyebut jika kehadiran support system dan role model sangat penting.
Untuk mendukung perempuan dalam berkarir di industri teknologi, Social Bella juga tidak mengkotak-kotakan individu ke dalam bias gender, tapi berdasarkan kemampuan dan passion mereka.
"Kami meyakini bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk dapat berkarir dan menjalankan passion mereka di bidang teknologi. Gender bukan lagi penghalang bagi perempuan untuk dapat berkarya dan unggul di bidang ini. Karena bagi kami, setiap karyawan adalah aset penting yang akan membantu perusahaan tumbuh dan semakin berkembang untuk mencapai tujuan yang lebih besar yang secara langsung turut berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi," tutup Chrisanti Indiana.