Gelar Monolog Mata Kamera, Seri Ini Angkat Kisah Tokoh Sejarah Yang Tersisih Dari Indonesia

Kamis, 21 April 2022 | 13:27 WIB
Gelar Monolog Mata Kamera, Seri Ini Angkat Kisah Tokoh Sejarah Yang Tersisih Dari Indonesia
Gelar Monolog Mata Kamera, Seri Ini Angkat Kisah Tokoh Sejarah Yang Tersisih Dari Indonesia
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lewat seri monolog Di Tepi Sejarah, seri ini mengangkat cerita tentang tokoh-tokoh yang ada di tepian sejarah, yang kehadirannya tersisih dalam catatan besar sejarah yang terjadi di Indonesia.

Monolog bertajuk ‘Mata Kamera’ ini merupakan pertunjukan kedua serial monolog musim kedua. Pentas ini menceritakan tentang perjalanan hidup Kassian Cephas, yang merupakan seorang fotografer profesional bumiputera pertama di Hindia Belanda (Indonesia).

Tokoh Kassian memiliki pengaruh yang kuat dalam perkembangan dunia fotografer, di mana pada tahun 1889, Kassian ditunjuk pemerintah Hindia Belanda sebagai fotografer profesional lewat proyek Karmawibangga, yang mengeksplorasi Candi Borobudur.

Direktur Perfilman, Musik, dan Media Ahmad Mahendra, ia menyambut baik hadirnya seri terbaru monolog ini.

Baca Juga: Dracula Untold: Film yang Mengajari Kita untuk Belajar dari Kesalahan

Gelar Monolog Mata Kamera, Seri Ini Angkat Kisah Tokoh Sejarah Yang Tersisih Dari Indonesia
Gelar Monolog Mata Kamera, Seri Ini Angkat Kisah Tokoh Sejarah Yang Tersisih Dari Indonesia

“Banyak kisah sejarah inspiratif yang sebelumnya kurang dikenal terutama oleh anak-anak muda. Dengan adanya monolog Di Tepi Sejarah ini, anak-anak muda dapat kembali mempelajari sejarah yang hampir terlupakan tersebut,” ungkapnya, lewat keterangan yang diterima Suara.com, Kamis (21/4/2022).

Dalam kesempatan yang sama, Pendiri Titimangsa Foundation Happy Salma sekaligus Produser Pementasan, ia mengatakan serial monolog ini penting untuk terus dilanjutkan.

“Ada banyak sekali tokoh-tokoh yang perlu kita saksikan pergulatan dan perjuangannya. Ini menjadi potret bagi kita untuk melihat sisi kemanusiaan dan menstimulasi kita agar lebih matang dalam menyikapi informasi yang serba cepat, yang seringkali mengabaikan nilai dan unsur kebenaran di era sekarang ini,” ungkap Happy Salma.

“Serial monolog Di Tepi Sejarah ini, merupakan salah satu upaya untuk melawan hoax,” ungkap Happy Salma lebih lanjut.

Mata Kamera merupakan produksi Titimangsa ke 55, yang digelar dengan penonton terbatas di Gedung Kesenian Jakarta pada Rabu-Kamis 20-21 April 2022, pukul 20.00 WIB. Tentunya, monolog ini akan ditayangkan secara daring di Indonesiana TV pada Agustus 2022 mendatang.

Baca Juga: Rose of Versailles: Romantika Menjelang Pecahnya Revolusi Prancis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI