Suara.com - Memperingati Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, membuat semakin banyak membuka mata bahwa perjuangan perempuan di zaman modern semakin menantang. Pekerjaan yang dianggap hanya bisa dilakukan kaum lelaki, seperti pengantar makanan dan pengantar paket, kini juga bisa dilakukan perempuan.
Tidak ada rasa malu maupun gengsi, membuktikan perempuan memiliki kekuatan luar biasa untuk mengangkat taraf hidup dan keluarganya.
Kini dengan bantuan teknologi digital, juga semakin membuka kesempatan perempuan untuk berani maju, menggeluti profesi tersebut. Contohnya dua perempuan tangguh berikut.
Kisah Nuzula Sylvia, Kartini Lady Driver dari Jakarta Selatan
Baca Juga: Perempuan Kerap Jadi Korban, Ganjar Pranowo Ingatkan Isu Pernikahan Dini di Hari Kartini
Nuzula Sylvia yang berhasil menjadi penopang ekonomi keluarga berkat pekerjaannya sebagai lady driver ShopeeFood atau pengantar makanan.
Kartini dari Jakarta Selatan ini berhasil mengubah kondisi keluarganya menjadi jauh lebih baik, setelah ia bekerja sebagai ojek online.
Penghasilan Nuzula sebagai driver ojol, mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari, bahkan cukup untuk mencicil motor baru sebagai kendaraan untuk ngojek dan membayar sewa rumah.
Pada awalnya, perempuan kelahiran tahun 1987 ini, bekerja sebagai pegawai toko elektronik, di Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Namun, kondisi tubuh yang terus menurun pasca terinfeksi Covid-19 membuatnya tidak bisa lagi bekerja dengan jam padat, lalu memutuskan untuk resign dari pekerjaannya.
Kehilangan pekerjaan yang menjadi sumber pendapatan utama keluarga, tentunya membuat kondisi ekonomi Nuzula semakin terpuruk.
Apalagi penghasilan suami yang berdagang baju kaki lima di Glodok, belum mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya.
Keadaan ekonomi keluarga semakin sulit, Nuzula yang awalnya berprofesi sebagai ‘kuli gosok’ ini berpikiruntuk banting setir menjadi driver ojol.
Atas dukungan suaminya, perempuan berusia 35 tahun ini mulai ‘mengaspal’ sejak pertengahan tahun 2021. Satu tahun lebih menjadi seorang lady driver, Nuzula berhasil mengangkat perekonomian keluarganya menjadi lebih baik.
“Alhamdulillah, saya sekarang sudah punya motor sendiri walaupun masih nyicil, saya sama suami dan anak juga tinggal sendiri, kalau dulu kan masih tinggal sama mertua, desak-desakan,” ujarnya.
Semangat Nenek Fadjar Rini, Jadi Driver di Usia Senja
Kali ini kisah menarik datang dari lady driver perempuan asal Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Fadjar Rini.
Di usia yang sudah memasuki lebih dari setengah abad, Nenek dari 4 orang cucu ini nyatanya masih sanggup ‘ngebid’ sejak pagi hingga malam, dengan target menyelesaikan 20 pesanan.
Sebelum menjadi driver ojol, perempuan yang kerap disapa Mpok Rini ini bekerja sebagai karyawan pabrik perusahaan farmasi yang berlokasi di Cikarang.
Namun, kondisi ruangan kerja yang terlalu dingin membuatnya sering sakit-sakitan sehingga tidak dapat bekerja dengan maksimal.
Hingga pada tahun 2016, Mpok Rini harus berhenti menjadi karyawan pabrik akibat pemutusan hubungan kerja atau PHK dari
perusahaannya. Berkurangnya penghasilan membuatnya berpikir untuk kembali mencari kerja.
“Awalnya sih saya berpikiran untuk jualan, cuma saya lihat keadaan di sekitar saya sudah banyak banget yang jualan, itu juga belum tentu laku. Jadi berhubung kondisi kesehatan masih memungkinkan untuk ke sana ke mari naik motor, ya saya putuskan jadi driver ShopeeFood saja untuk penghasilan utama dan alhamdulillah bisa memenuhi kebutuhan rumah,” ujar Mpok Rini.