Suara.com - Saat ini tren gaya hidup halal semakin populer di masyarakat. Produk halal yang sebelumnya dilihat hanya sebagai kebutuhan bagi masyarakat muslim, kini berkembang menjadi bagian gaya hidup dengan nilai kebaikan dan menjadi tren perdagangan global.
Vice Chairwoman Indonesia Halal Lifestyle Center Jetti Rosila Hadi menjelaskan, meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup halal didasari bahwa perilaku ini memiliki banyak manfaat bagi kehidupan.
Ini, kata dia, sejalan dengan gaya hidup halal yang mengedepankan kebersihan, kesehatan, keamanan, serta membuat kondisi jasmani dan rohani individu semakin terjaga.
"Ketika mengonsumsi makanan halal, tubuh mendapatkan asupan nutrisi yang baik dan cukup, pikiran pun tenteram karena paham bahwa semua hal yang digunakan atau dikonsumsi merupakan produk yang aman dan berkualitas," jelas dia di webinar “Gaya Hidup Halal Fondasi Indonesia Sehat dan Kuat” bersama Danone Indonesia Rabu (20/4/2022).
Baca Juga: Mengintip Surga Kuliner Ramadhan di Bangkok, Puluhan Ribu PKL Numplek-Plek di Pasar Makanan Halal
Tentu hal tersebut menjadikan Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan seluruh aspek halal, mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia yaitu 229 juta atau sekitar 87,2% dari total populasi.
Ini terlihat dari data Global Islamic Economy Report 2020/2021 yang menggambarkan bahwa konsumsi produk halal Indonesia pada tahun 2019 mencapai US$144 miliar yang menjadikan Indonesia sebagai konsumen terbesar di sektor ini.
Tingginya potensi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta meningkatkan peran industri halal agar mampu memberikan kontribusi yang lebih besar untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
"Karena itu, dengan adanya lembaga yang mengatur proses sertifikasi halal, dalam hal ini BPJPH, diharapkan mempermudah masyarakat untuk mengakses produk-produk halal," pungkasnya.
Dari segi bisnis, satu mata rantai yang dikonsumsi pelaku gaya hidup halal juga menunjukkan besarnya peluang ekonomi yang dapat dioptimalkan. Apalagi saat ini konsumen produk halal bukan hanya masyarakat muslim, tapi masyarakat yang memprioritaskan jaminan bersih, aman, dan sehat dari produk yang bersertifikat halal.
Baca Juga: Kini Unhas Jadi Salah Satu Lembaga Pemeriksa Halal di Indonesia
Diimplementasikannya Undang-Undang Jaminan Produk Halal (UU JPH) memicu edukasi halal yang masif tak hanya di kalangan konsumen tapi juga para produsen di industri halal Indonesia. Gaya hidup halal juga memiliki daya tarik dan potensi besar dalam aspek bisnis.
Tak heran jika saat ini, sertifikasi halal menjadi fenomena perdagangan dunia. Kehadiran sertifikasi halal memberikan pengesahan bahwa sebuah produk aman, higienis, dan layak konsumsi. Kepastian seperti ini yang membuat konsumen semakin percaya.
Di kesempatan yang sama, Head of Regulatory Affairs Danone Indonesia Prima Sehanputri menjelaskan bahwa jaminan halal bagi konsumen juga merupakan prioritas Danone Indonesia.
Sebagai perusahaan yang menyediakan produk hidrasi dan nutrisi, Danone Indonesia berupaya menyediakan kehidupan yang sehat sebagai fondasi dari kesehatan jangka panjang dengan mengikuti standar mutu halal, keamanan pangan dan lingkungan.
“Selama ini unit produksi kami telah menjalankan proses produk halal (PPH). Kami juga memastikan bahwa penggunaan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi telah memiliki sertifikat halal," jelas dia.
Selain itu, proses pengolahan, pengemasan produk yang dihasilkan, hingga aktivitas pendistribusian produk juga dilakukan dengan memenuhi standar kehalalan. Perusahaan juga telah mencantumkan label halal pada kemasan produk-produk.
Dalam memenuhi kebutuhan hidrasi dan nutrisi keluarga, orang tua tidak perlu khawatir karena produk-produk Danone Indonesia telah teruji kehalalan dan keamanannya dengan adanya sertifikat halal dari BPJPH.