Jenny Jusuf Ungkap Cara Patahkan Stigma yang Kerap Ia Alami Sebagai Perempuan

Senin, 18 April 2022 | 16:00 WIB
Jenny Jusuf Ungkap Cara Patahkan Stigma yang Kerap Ia Alami Sebagai Perempuan
Jenny Jusuf. (Dok: Instagram/jennyjusuf)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perempuan masih kerap mengalami sejumlah stigma di masyarakat. Salah satu yang cukup sering terdengar ialah stigma bahwa perempuan tidak boleh berpendidikan tinggi, jika ingin mendapatkan pasangan. 

Hal tersebut yang juga dirasakan oleh Script Writer sekaligus Content Creator Jenny Jusuf. Menurut Jenny, stigma semacam itu yang membuat perempuan kerap sulit untuk mengembanggkan potensi dalam dirinya. Jenny sendiri punya cara untuk bisa mematahkan stigma tersebut. 

“Caraku untuk mematahkan stigma tersebut dengan tetap terus berkarya aja. Dan aku nggak segan-segan sharing sama followers di sosial media, kalau aku ini tidak hanya perempuan tapi aku cuma lulusan SMA. Dan itu tidak menghalangiku untuk terus berkarya,” ungkap Jenny dalam acara Bincang Shopee: Ekspresikan Diri Melalui Kreasi, Senin (18/4/2022).

Jenny Jusuf. (Dok: Instagram/jennyjusuf)
Jenny Jusuf. (Dok: Instagram/jennyjusuf)

“Tentu ada stigma negatif, bahkan persepsi yang nggak bisa diapa-apain lagi. Dan aku tidak berusaha untuk melawan dan patahkan, selain membuktikan selain berkarya. Karena aku mencintai produktivitas,” ungkap Jenny melanjutkan.

Baca Juga: 4 Mitos Seputar Lelaki yang Masih Dipercaya Perempuan, Termasuk Pura-Pura Kuat?

Jenny mengeaskan kembali, tidak perlu menunjukkan dengan perlawanan untuk melawan stigma. Dan yang terpenting, buatlah sesuatu untuk menghasilkan karya yang sempurna.

“Aku selalu mempersembahkan sesuatu tanpa harus bilang ‘Hey look at me, I'm the woman’. Jadi kasih sesuatu yang kita bikin, terserah orang lain mau ngomong apa. Tapi aku tidak berhenti menyuarakan memberdayakan perempuan,” kata Jenny Jusuf.

Tentunya, Jenny mengatakan dengan membuat suatu karya, itu sudah bisa menjadi bentuk perlawanan yang sederhana bagi para perempuan untuk tetap terus berdaya dan berdiri di kaki sendiri.

“Itulah bentuk perlawanan dari aku, sekaligus pembuktian diri,” pungkas Jenny.

Baca Juga: Karyawati Diduga Dianiaya Rekan Kerja di Bogor, Komnas Perempuan Buka Suara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI