Hemat dan Ramah Lingkungan, Ini Cara Masyarakat NTT Mencuci Kain Tenun dengan Daun Kayu Putih

Minggu, 17 April 2022 | 20:45 WIB
Hemat dan Ramah Lingkungan, Ini Cara Masyarakat NTT Mencuci Kain Tenun dengan Daun Kayu Putih
Ilustrasi Kain Tenun. (Pexels/LosMuertosCrew)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kain tenun dengan pewarna alami bisa tahan lama digunakan bahkan hingga ratusan tahun. Hanya saja perawatannya perlu benar, terutama saat dicuci.

Membersihkan kain tenun pasca digunakan sebenarnya tidak sulit. Agar tidak merusak tekstur dan warna, kain tenun sebaiknya tidak dicuci dengan mesin dan detergen.

Desainer Oerip Indonesia Dian Oerip mengatakan, masyarakat pedalaman sebenarnya punya cara alami dalam merawat kain tenun.

"Tenun warna alam dicuci pakai sampo bayi sebenarnya enggak apa-apa. Tapi ada cara mencuci dengan dry clean itu asli dari pedalaman. Saya suka travelling untuk jelajah kain tenun. Saat di NTT ada metode dry clean untuk kain tenun," cerita Dian, ditemui saat acara Indonesia Fashion Week (IFW) 2022 di Jakarta Convention Center, Minggu (17/4/2022).

Baca Juga: 6 Tips Belanja Ramah Lingkungan untuk Mahasiswa, Bisa Hemat Pengeluaran!

Desainer Oerip Indonesia Dian Oerip. (Dok. Lilis/Suara.com)
Desainer Oerip Indonesia Dian Oerip. (Dok. Lilis/Suara.com)

Metode dry clean tersebut menggunakan daun kayu putih kering. Dian menjelaskan, kain tenun disimpan dalam wadah tertutup kemudian ditaburi dengan daun kayu putih. Biarkan selama 1-2 minggu, baru kain dikeluarkan dari wadah.

"Warna alam itu akan berproses jadi mengeluarkan warna (kain) lebih baik. Meskipun tidak dicuci, tidak bau juga," ujarnya.

Bukan hanya menjaga warna tetap alami, menurut Dian, daun kayu putih juga berfungsi sebagai desinfektan. Sehingga bisa sekaligus membersihkan. Metode dry clean tersebut bisa digunakan untuk semua jenis kain tenun.

"Karena di pedalaman itu air tidak banyak, jadi sayang kalau dipakai untuk cuci. Jadi pakai daun kayu putih kering. Itu tidak akan termakan rayap. Daunnya diganti setiap 6 bulan atau setahun sekali," pungkasnya.

Baca Juga: Indonesia Punya Produk Kain Tenun Halal, Sudah Bersertifikat MUI

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI