Suara.com - Bulan Ramadhan sudah berlangsung hampir 2 minggu, dan sebagian masyarakat Indonesia sudah ada yang menerima Tunjangan Hari Raya alias dana THR.
Tapi mirisnya, meski berlangsung setiap tahun masih saja ada masyarakat Indonesia yang keliru dalam mengelola THR, hasilnya malah ludes, tanpa arah yang jelas dan jadi tidak bisa menabung.
Dijelaskan Financial Planner Nadia Harsya bahwa idealnya THR digunakan untuk 3 kategori pengeluaran dasar yang biasanya hanya ada di bulan Ramadhan atau Hari Raya Idul Fitri.
"THR itu adalah seperti, tambahan penghasilan yang kita dapatkan satu kali setahun," ujar Nadia dalam acara Media Gathering Mr.DIY, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Kabar Gembira, THR, Gaji ke-13 dan Tunjangan Kinerja Aparatur Negara Segera Cair
Adapun 3 kategori pengeluaran ideal THR, bisa digunakan untuk sebagai berikut:
1. Gunakan untuk Pengeluaran Hari Raya
Menurut Nadia, pengeluaran hari raya saat lebaran masuk sebagai kategori unik, karena pengeluaran ini tidak ada dalam pengeluaran rutin setiap bulan.
Pengeluaran tersebut seperti mudik, memberikan uang THR untuk anak-anak, sedekah atau zakat fitrah, termasuk di antaranya membeli baju lebaran.
"Kita itu harus bikin list down dulu apa aja yang akan dikeluarkan ketika hari raya. Jadi contohnya pengeluaran yang sifatnya persiapan hari raya, kue kering, hampers baju, terus angpau anak kecil, pastikan teman-teman me-list down itu semua," terang Nadia.
Baca Juga: Dana Tunjangan Hari Raya Pemkab Pamekasan Tahun Ini Capai Rp 33,9 Miliar
2. Gunakan untuk Bayar Utang
Seperti diketahui utang jadi salah satu beban keuangan yang harus dilunasi. Contohnya seperti cicilan kendaraan, elektronik, hingga angsuran rumah.
Dengan menggunakan THR untuk membayar utang, setidaknya cicilan atau beban utang sedikit berkurang, sehingga ada jeda dan bisa membuat napas keuangan sedikit lebih lega.
3. Gunakan untuk Menabung atau Investasi
Jika 2 kategori di atas sudah terpenuhi atau tertutupi, maka sisa THR bisa digunakan untuk menabung atau investasi. Namun jika dana darurat belum terkumpul sebaiknya gunakan untuk dana darurat.
Dana darurat adalah dana di luar tabungan jika sewaktu-waktu kehilangan mata pencaharian, atau memerlukan biaya besar karena musibah.
Untuk yang masih lajang, dana darurat bisa 3 kali pengeluaran per bulan, sedangkan yang sudah menikah bisa 12 kali pengeluaran per bulan.
"Contohnya, buat dana darurat, dana sekolah anak. Belanjanya juga harus hemat, pastikan sisanya itu banyak, dan jadikan peluru ke banyak hal," tutup Nadia.