Suara.com - Dalam beberapa tahun belakangan, semakin banyak masyarakat, terutama generasi muda yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan juga isu seputar krisis iklim. Seperti diketahui, penggunaan sumber daya alam secara ekstensif seperti minyak, batu bara, dan kayu yang tersusun dari unsur karbon merupakan penyebab utama pemanasan global.
Ini karena terlalu banyak gas rumah kaca yang dihasilkan, seperti karbon dioksida, metana, dan berbagai senyawa lainnya yang paling banyak mengandung karbon.Oleh karena itu, diperlukan pengurangan emisi karbon atau disebut juga netralitas karbon demi menyelamatkan bumi dan seisinya.
Netralitas karbon merupakan istilah yang digunakan dalam upaya menyeimbangkan jumlah karbon dengan cara mengurangi emisi karbon yang dihasilkan selama periode waktu tertentu melalui metode atau cara tertentu.
Misalnya ialah sebuah pabrik yang menghasilkan satu juta ton karbon dioksida per tahun perlu menanam 2.000 pohon buah-buahan, yang mampu menyerap satu juta ton karbon dioksida setiap tahunnya, sehingga mengimbangi emisi karbon pabrik tersebut dan mencapai netralitas karbon.
Baca Juga: 4 Tips Giat Bekerja di Lingkungan Kerja yang Pemalas, Jangan Terpengaruh!
Saat ini, ada metode baru untuk melakukan netralitas karbon yang bisa jadi peluang bisnis, yakni perdagangan karbon (carbon trading) yang merupakan kegiatan jual beli kredit karbon (carbon credit). Kredit karbon sendiri merupakan representasi dari ‘hak’ bagi sebuah perusahaan untuk mengeluarkan sejumlah emisi karbon atau gas rumah kaca lainnya dalam proses industrinya.
Jika emisi karbon yang dihasilkan melebihi kredit yang dimiliki, maka perusahaan harus mulai melakukan perlindungan lingkungan hijau atau teknologi ramah lingkungan lainnya. Namun jika sarana yang ada masih jauh dari cukup untuk melakukan netralisasi karbon, maka pembelian kredit karbon pun menjadi pilihan alternatif.
Hal tersebut tentunya bisa jadi peluang bisnis bagi yang memiliki hutan sendiri atau industri lainnya yang dapat membuat indeks netral karbon. Salah satunya dengan menggunakan KRBN-WORLD, platform marketplace asal Amerika Serikat untuk kegiatan jual beli kredit karbon secara global.
Dengan platform ini, orang-orang yang memiliki indeks netral karbon seperti pemilik hutan atau kebun dapat memanfaatkan peluang netralitas karbon untuk menghasilkan uang, yakni dengan menerbitkan kredit karbonnya untuk dijual ke perusahaan yang membutuhkannya. Bahkan penjual kredit karbon dapat membeli saham perusahaan terkait dan menahannya untuk waktu yang lama.
Kegiatan jual beli kredit karbon ini melibatkan tiga pihak, yaitu pembeli, penjual, dan lembaga perdagangan karbon. Pembeli umumnya ialah pihak yang memproduksi gas rumah kaca, seperti pemilik pabrik, perusahaan manufaktur, dan lain-lain.
Baca Juga: Fesyen Ramah Lingkungan Kini Lebih Terjangkau Pelanggan
Sedangkan penjual ialah pihak yang menjual kredit karbon, umumnya berasal dari proyek-proyek hijau. Kemudian, lembaga perdagangan karbon akan berperan dalam menghitung kemampuan penyerapan karbon oleh lahan hutan pada proyek tertentu yang dimiliki pihak penjual, dan menerbitkan kredit karbon yang berbentuk sertifikat.
Kimbal Musk selaku CEO KRBN-WORLD mengatakan, “KRBN-WORLD saat ini menjadi pilihan terbaik bagi orang awam untuk memasuki industri netralitas karbon. Penggunaannya yang mudah membuat setiap orang dapat dengan cepat belajar memproduksi dan memperdagangkan indikator netralitas karbon. Banyak orang sudah mulai menggunakan KRBN-WORLD untuk turut berkontribusi dalam netralitas karbon demi planet bumi yang lebih hijau.”