Suara.com - Pakar kebugaran tubuh Ade Rai mengingatkan untuk tidak memiliki mental balas dendam saat buka puasa selama Ramadhan 2022.
Menurut dia, perilaku ini hanya akan membuat tubuh tidak sehat dan berpikir bisa mengonsumsi apapun karena belasan jam tidak makan dan minum.
"Kalau tidak makan selama 14 jam, kita merasa berjasa dengan puasa, jadi mentalitas balas dendam, padahal dengan puasa saja tanpa kita balas dendam kita sudah mendapatkan manfaat dari puasa," ujar Ade Rai dalam acara diskusi aplikasi kesehatan Fita, beberapa waktu lalu.
Alih-alih melakukan balas dendam dan mengonsumsi apapun saat buka puasa, ia saran tetap mengonsumsi makanan sehat dan tidak mengubah pola makan.
Baca Juga: Waspada, Kelebihan Nutrisi Saat Sahur dan Buka Puasa Ternyata Picu Hipertensi hingga Gagal Jantung
Jadi, kata dia, jika biasanya makan tiga kali sehari pagi, siang dan malam dengan makan sehat, maka perbedaanya hanya porsi makan jadi dua kali sehari yaitu saat buka puasa dan sahur.
Dengan cara ini, berat badan saat puasa tidak bertambah, tapi lemak dalam tubuh jadi akan terkikis.
"Padahal aktivitas puasa bisa mendapat keuntungan karena tubuh akan menggunakan lemak, jadi bagus sekali," ungkap Ade Rai.
Lelaki yang sudah berusia kepala lima ini lantas mengumpamakan, puasa dan makanan seumpama seseorang yang sedang memiliki banyak uang, tapi saat pengelolaannya tidak baik, orang tersebut tidak akan bisa menyisihkan untuk tabungan atau investasi.
Sehingga ada baiknya sedikit makan saat puasa digunakan sebagai ajang memperbaiki kesehatan atau investasi, bukan malah melewatkan kesempatan dengan mengonsumsi makanan apapun tanpa diatur.
Baca Juga: Ade Rai Sebut Puasa Bikin Tubuh Jadi Lebih Pintar, Kok Bisa?
"Jadikan pahala dan investasi, dapat keuntungan dari puasa, jangan karena langsung shopping karena duitnya banyak. Jadi setelah buka puasa selama 6 jam sebelum tidur, yaudah makan aja sekali lalu tidur, baru sahur makan secukupnya," tutupnya.