Suara.com - Setelah lama berdiam diri di rumah di masa pandemi, masyarakat Indonesia mulai banyak melakukan perjalanan wisata sebagai bentuk pelarian dan hiburan dari rasa penat.
Hal tersebut diungkap sebuah Studi Global Travel Intentions 2021 yang dilakukan Visa, perusahaan pembayaran digital, yang juga menyorot keinginan dan keburuhan masyarakat selama melakukan perjalanan.
Hasilnya, kebanyakan masyarakat menginginkan perjalanan wisata yang bebas repot, sebagai kebutuhan utama sebesar 21 persen, melampaui kebutuhan berwisata yang bisa diatur sendiri, mendasar, menguatkan hubungan, dan nostalgia.
Sejalan dengan ini, perjalanan domestik mengalami pertumbuhan sementara perjalanan internasional belum pulih.
Baca Juga: Sebut Tak Ada Makanan yang Enak di Ranah Minang, Wapres Maruf Amin: Yang Ada Enak Sekali
Itu dikarenakan adanya pembatasan perjalanan yang diberlakukan pemerintah serta aturan karantina di negara tujuan, pada saat studi ini dilakukan.
“Visa melakukan studi ini untuk memahami preferensi perjalanan konsumen saat dunia berangsur pulih dari pandemi. Temuan ini menunjukkan kerinduan masyarakat Indonesia untuk kembali berwisata dengan tanpa beragam pembatasan dan prosedur karantina ketat," jelas Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Riko Abdurrahman, dalam siaran pers yang Suara com terima Rabu (13/4/2022).
Berdasarkan studi ini, ketenangan pikiran atau peace of mind (48 persen) dan kesehatan serta keselamatan (25 persen) menjadi pertimbangan utama wisatawan Indonesia selama mempersiapkan perjalanan.
Untuk memastikan peace of mind, mereka mencari penerbangan yang menawarkan proses refund, asuransi perjalanan, serta paket perjalanan yang terencana.
Sementara itu, untuk memastikan kesehatan dan keselamatan, konsumen di Indonesia secara berkala memeriksa ketentuan berperjalanan dan memastikan vaksinasi sebelum melakukan perjalanan.
Saat bepergian ke luar negeri, mereka juga memilih pembayaran contactless dan pembayaran dengan kartu, untuk transaksi yang lebih aman.
Destinasi internasional terpopuler yang ingin dikunjungi masyarakat Indonesia berdasarkan studi tersebut adalah Jepang, Malaysia, Amerika Serikat, Singapura, Thailand, dan Korea Selatan.
Baca Juga: Z Living Grand Wisata Bekasi: Klaster Ideal Bagi Kaum Milenial
Motivasi utama untuk bepergian ke luar negeri adalah merasakan pengalaman budaya lokal dan pelarian dari kesibukan serta relaksasi.
Sedangkan untuk perjalanan domestik, beberapa destinasi yang paling diminati adalah Banyuwangi, Makassar, dan Padang, dengan motivasi utama mencari pengalaman budaya lokal dan petualangan di alam terbuka.
Perjalanan mewah juga diminati segmen kelas atas/affluent karena menawarkan perpaduan aktivitas yang menenangkan dan eksklusif, dengan kata kunci yang paling banyak dicari adalah hotel mewah (54 persen), restoran fine dining (16 persen), dan resor & vila mewah (10 persen).
“Seiring jumlah kasus COVID-19 yang terus mengalami penurunan dan keputusan pemerintah untuk mulai membuka perbatasan serta merelaksasi pembatasan perjalanan, kami berbagi optimisme dengan masyarakat Indonesia bahwa pemulihan industri pariwisata semakin terlihat menjanjikan,” tutup Riko.