Suara.com - Ibadah puasa di bulan Ramadhan bukan sebatas menahan lapar dan haus bagi umat Islam. Saat puasa, hawa nafsu pun harus ditahan, termasuk nafsu membicarakan orang lain alias ghibah.
Lantas, jika kita membicarakan orang lain dan berghibah di bulan Ramadhan, apakah puasanya akan batal?
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam kitab yang berjudul al-Jami’ al-Shahih, Rasulullah SAW bersabda:
"Orang yang tidak meninggalkan perkataan buruk, malah mengerjakannya, maka Allah Swt. tidak butuh terhadap puasanya."
Baca Juga: Apakah Muntah Membatalkan Puasa? Jangan Salah Kaprah, Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini!
Apa contoh dari perkataan buruk? Dalam penjelasan hadis di atas, Ibn Hajar al-‘Asqalani dalam kitab Fathul Bari, yang mengutip pendapat dari Imam Abdurrahman al-Auza'i menyebutkan, salah satu puasa yang bikin batal dan sia-sia adalah ghibah.
“Sesungguhnya ghibah dapat menyebabkan pelakunya berbuka (membatalkan puasa), dan ia wajib mengganti puasa (yang ia tinggalkan) di hari itu.” (Al-‘Asqalani, Fathul Bari).
Dilansir dari Islami.co, ghibah adalah salah satu perbuatan tercela yang harus ditinggalkan oleh seorang muslim. Diibaratkan dalam Al-Qur’an, berghibah seperti memakan bangkai saudaranya sendiri.
Dari hadis di atas menyatakan, perbuatan ghibah dapat menyebabkan puasa seseorang menjadi sia-sia, sehingga ia tidak memperoleh apa-apa kecuali hanya rasa lapar dan haus.
Oleh karena itu, agar puasanya berkah, maka seseorang perlu menghindari hal-hal buruk dari perbuatan maksiat, baik itu tindakan maupun ucapan.
Baca Juga: Dr. Zaidul Akbar Ungkap Resep Minuman Sahur Agar Kuat Selama Puasa Ramadhan