Suara.com - Budaya Sehat Jamu diajukan sebagai Warisan Budaya Tak Nenda Indonesia ke Unsesco. Penunjukan ini sejalan dengan apa yang selama ini ditunjukkan oleh Presiden Joko Widodo, dalam berbagai kesempatan.
Presiden Jokowi selalu mengatakan, jika jamu adalah warisan budaya yang membantunya menjaga daya tahan tubuh. Sementara itu, dalam keterangannya, Peneliti, mewakili Ketua Tim Kerja Nominasi Budaya Sehat Jamu, Erwin J Skripsiadi menjelaskan bahwa pengajuan nominasi Budaya Sehat Jamu telah dilakukan sesuai dengan standar dan kaidah yang telah ditetapkan oleh UNESCO.
"Proses riset dilakukan oleh Tim Riset Jamupedia, sebuah lembaga riset dan pengarsipan budaya sehat Jamu, di bawah bimbingan konsultan ahli Gaura Mancacaritadipura, sejak bulan Juni 2021. Riset melibatkan ratusan pelaku langsung budaya sehat jamu, mulai dari para perajin jamu, penjual jamu gendong, hingga konsumen jamu yang ada di 4 provinsi di Indonesia. Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan DKI Jakarta,” Jelas Erwin.
Seperti halnya budaya Indonesia yang lain, jamu adalah warisan budaya yang harus kita jaga kelestariannya. Jamu terbukti secara historis sebagai pengetahuan asli bangsa Indonesia yang telah digunakan selama ribuan tahun dari generasi ke generasi.
Budaya Sehat jamu adalah suatu praktek menjaga kesehatan yang bersifat preventif sekaligus promotif. Jamu adalah buah perjalanan sejarah peradaban masyarakat yang tidak dapat dilepaskan dari tali-temali kebudayaan Nusantara.
“ Pengajuan jamu sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia ke UNESCO akan membuat budaya sehat jamu semakin dikenal di ranah internasional. Semoga Budaya Sehat Jamu yang telah menjadi kearifan lokal sejak zaman nenek moyang kita turut memberikan sumbangsih untuk ‘menyehatkan dunia’ yang saat ini sedang sakit. Ini saatnya Jamu menjamu Dunia,” ujar Konsultan Penelitian dan Penulis Dokumen ICH 02 Nominasi Budaya Sehat Jamu, Gaura Mancacaritadipura