Suara.com - Daya tarik jam tangan konvensional selalu bersinar walaupun gawai berteknologi seperti jam pintar merajalela. Selain sebagai status sosial yang menandakan sebuah pencapaian, jam tangan juga merupakan piagam kehidupan yang mencatat momen-momen berharga sejak pertama kali dimiliki.
Menurut CEO of Radatime, Hendra Kesuma, jam tangan konvensional berbeda dengan jam pintar yang usianya lebih pendek karena teknologi yang bisa kedaluwarsa.
"Jam tangan adalah sebuah piagam yang akan mencatat awal pemakaian hingga masa depan. Semakin lama akan semakin berharga karena momen yang dicatat akan semakin kaya," katanya melalui siaran pers yang Suara.com terima Sabtu (9/4/2022).
Jadi, tak heran jika antuasiasme pecinta jam tangan begitu besar saat dua brand jam tangan terkenal dunia, Omega dan Swatch, meluncurkan koleksi kolaborasinya pada 26 Maret 2022 lalu.
Baca Juga: Thariq Halilintar Rebut Jam Tangan Atta Halilintar: Sini Jual ke Gua!
Koleksi bernama MoonSwatch ini bahkan dikatakan cukup fenomenal di industri jam tangan, karena keduanya berada di hirearki yang sangat berbeda. Di mana Omega berada dikategori ‘luxury’, sementara Swatch, di level hirearki ‘watches’.
Untuk mendapatkan jam tangan dengan harga retail $260 atau Rp3,7 jutaan, antrian yang membludak pun terjadi di seluruh toko ritel Swatch terpilih di seluruh dunia. Beberapa faktor, lanjut Hendra, menjadi motivasi kuat untuk jam fenomenal ini.
Pertama, desain MoonSwatch tampak elegan karena mengadopsi desain Omega Moonwatch Speedmaster yang dijual dengan harga Rp 82 juta di pasaran.
Dengan selisih harga yang jauh, di mana harga ritel Moonswatch hanya di bawah Rp 5 juta, hal ini sontak memicu respon masif dari pasar.
Kedua, kata dia adalah potensi keuntungan di pasar secondary market. Permintaan yang masif di waktu yang singkat bakal mendongkrak naiknya harga secara signifikan. Namun, perlu diperhatikan, karena Omega menyatakan bahwa tipe ini bukanlah tipe edisi terbatas, sehingga distribusi harga kemungkinan akan terjadi.
Baca Juga: Jam Tangan Bukan Hanya Sekadar Penunjuk Waktu, Tapi Ekspresi Diri dan Identitas
"Ketiga, gebrakan kolaborasi 2 merek besar ini sudah menjadi piagam kehidupan yang tercetak sebuah milestone untuk dikenang abadi. Akan menjadi sebuah kebanggaan memiliki jam tangan yang mengandung momen bersejarah ini," pungkas dia.
Sesuai dengan fungsi jam tangan, yang paling spesial adalah aksesoris ultimate bermakna yang diciptakan untuk melawan arus zaman.
Jam tangan Swatch sendiri terkenal dengan slogan ‘Tick Different’. Dari wawancara dengan vintageradar, founder dari jam tangan Swatch, Nicholas Hayek, menyatakan bahwa setiap jam tangan Swatch diciptakan untuk menyampaikan sebuah pesan, sebuah kultur dari pada sebatas gaya atau fesyen yaitu kualitas bagus, harga murah, provokatif dan keceriaan dalam hidup.
"Sisi keceriaan hidup dari Swatch dan kemewahan dari Omega tentu akan melebur menjadi satu dan mengundang respon luar biasa dari para penggemar jam tangan," tutup dia.