4 Ibadah yang Bisa Dilakukan Perempuan Haid Saat Ramadhan, Tetap Dapat Pahala, Lho!

Sabtu, 09 April 2022 | 13:59 WIB
4 Ibadah yang Bisa Dilakukan Perempuan Haid Saat Ramadhan, Tetap Dapat Pahala, Lho!
Ilustrasi berdoa dan berzikir (Elemen Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Haid atau menstruasi bagi sebagian perempuan muslim dianggap sebagai halangan mendapatkan pahala, terutama saat bulan puasa Ramadhan. Saat haid, perempuan tidak diperbolehkan puasa, salat, maupun membaca Al-qur'an.

Eits, jangan sedih dulu. Ada beberapa amalan ibadah perempuan haid di bulan Ramadhan yang tetap bisa dilakukan, dan jadi nilai tambah pahala di bulan suci ini.

Mengutip NU Online, Sabtu (9/4/2022), dalam kitab Taqrib dijelaskan, ada delapan jenis ibadah yang dilarang bagi perempuan yang sedang haid atau nifas, yakni salat, puasa, membaca Al-qur'an, menyentuh dan membawa mushaf, masuk masjid, thawaf, ijma (melakukan hubungan intim), dan bersenang-senang di sekitar organ kemaluan.

Berikut ini daftar ibadah perempuan haid di bulan Ramadhan sebagai ladang pahala yang bisa dilakukan:

Baca Juga: Melihat Langgar Kuno di Desa Ngrajek Magelang, Warisan Tuan Tanah Abdul Khamid, yang Sudah Lama Tak Terdengar Suara Azan

1. Mencari Ilmu atau Belajar
Bisa dilakukan dengan membaca buku atau kitab, ataupun melalui bimbingan guru dengan mendatangi majelis-majelis ilmu. Mencari ilmu dalam Islam bersifat wajib (faridlah). Manfaatnya yang sangat besar bagi diri sendiri dan orang lain membuat kegiatan tersebut masuk kategori ibadah, bahkan setara dengan jihad.

2. Berzikir
Bagi perempuan haid, ibadah zikir menyebut dan mengagungkan nama Allah tidaklah dilarang, apalagi kegiatan ini bisa dilakukan siapa saja dan kapan saja.

Jenis zikir bisa berupa ucapan tasbih, tahmid, takbir, hauqalah, dan lain sebagainya. Aktif dalam majelis istighosah, tahlilan, atau forum zikir lainnya termasuk bernilai ibadah.

Apalagi berzikir juga bisa dilakukan perempuan haid untuk meraih malam lailatul qadar atau malam lebih baik daripada seribu bulan.

3. Berdoa
Doa juga dinilai jadi pilihan ibadah mudah dan sangat dianjurkan bagi perempuan haid atau nifas. Dalam sebuah hadis, doa disebut sebagai mukhkhul ibadah yakni otak dari ibadah.

Baca Juga: Cetak Hattrick ke Gawang Chelsea, Karim Benzema Ternyata Tetap Jalani Puasa Ramadhan

Doa bisa dilafalkan dengan bahasa apa saja, kapan saja, dan oleh siapa saja, termasuk oleh perempuan haid atau nifas sekalipun. Lebih dari sekadar meminta, doa yang berakar kata dari da'a yad'u du'a, berarti berseru atau memanggil. Doa mengandung ikhtiar mendekatkan diri kepada Allah. Berdoa bisa juga disebut bermunajat.

4. Melakukan Kegiatan Sosial
Di samping ibadah yang bersifat ritual, umat Islam juga diperintahkan untuk memperbanyak kegiatan positif yang bersifat sosial. Kegiatan sosial tersebut bisa berupa donor darah, menanam pohon, memberi makan kaum fakir, memudahkan urusan orang lain, mengajar, menyediakan buka puasa bagi anak-anak jalanan, dan lain sebagainya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI