Suara.com - Dengan semakin membaiknya kondisi pandemi saat ini, maka kesempatan mudik dan bertemu langsung dengan keluarga tercinta kini dapat terwujud. Selain kehadiran, buah tangan tentu menjadi hal penting yang tak boleh terlupa.
Ya, belum lengkap rasanya bersilaturahmi tanpa membawa hantaran (gift) untuk keluarga dan orang terdekat di momen Hari Raya nanti. Untuk kebutuhan ini, The Body Shop Indonesia turut menghadirkan pilihan gift yang lebih personal dalam paket Create Your Own Gift.
Head of Values, Community, dan PR The Body Shop Indonesia, Ratu Ommaya mengatakan, bahwa gift yang isinya dapat dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan orang-orang yang kita cintai ini dapat memiliki makna besar, di mana ini menandakan bahwa kita tahu apa yang mereka suka.
Selain itu, bukan cuma bermanfaat, gift ini juga dikemas dari bahan yang bisa dipakai berulang, juga tentunya produk-produk yang terbuat bahan dasar dan kemasan yang sustainable.
Menurut dia, ada alasan tersendiri bagi pihaknya dalam menghadirkan paket gift yang dikemas dengan bahan yang ramah lingkungan. Berdasarkan hasil survei konsumen global yang dirilis oleh Roland Berger and Potloc berturut-turut pada tahun 2020 dan 2021, produk serta kemasan yang lebih sustainable dan ramah lingkungan juga menjadi top of mind mereka.
"Oleh karena itu,kami terus mendorong langkah-langkah yang dilakukan dalam mengurangi limbah dan polusi sampah plastik sekali pakai, hingga ajakan kepada konsumen dan masyarakat luas untuk selalu peduli dengan kelestarian lingkungan," ujar dia dalam jumpa pers virtual pada Jumat (8/4/2022).
Selain itu, saat membeli paket gift ini, pelanggan juga sudah memiliki kartu ucapan yang telah disediakan secara khusus, yanh dilengkapi dengan bibit tanaman di dalamnya sehingga bisa ditanam. Serta, tidak ada kemasan yang terbuang menjadi sampah.
Gift dan kartu ucapan yang ramah lingkungan ini, lanjut Ratu dipersembahkan sebagai bagian dari usaha mengurangi sampah plastik sekali pakai, terutama dalam konteks volume sampah plastik yang dihasilkan selama bulan Ramadhan yang jumlahnya meningkat setiap tahunnya.
Menurut data yang dirilis oleh Greenpeace di tahun 2019, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mencatat jumlah sampah plastik selama Ramadan rata-rata meningkat 4% setiap tahunnya. Besarnya volume sampah plastik menjadi beban bagi lingkungan mengingat tingkat daur ulang yang sangat rendah yakni hanya 9 persen secara global.
Baca Juga: Tren Pembelian Hampers Naik 50% Meski Ada Pandemi
Maka timbunan sampah plastik pun berpotensi terus meningkat. Berdasarkan tren historis, timbunan sampah plastik kumulatif global diperkirakan akan mencapai lebih dari 25.000 juta metrik ton pada tahun 2050.