Suara.com - Brand fashion Chanel baru-baru ini melarang penjualan semua barang mereka kepada warga Rusia. Hal ini dilakukan mengikuti invasi Rusia ke Ukraina.
Keputusan Chanel untuk tidak menjual barang di Rusia tersebut mendapat protes dari para influencer dan sosialita Rusia. Sebagai aksi protes, mereka pun memilih merusak tas Chanel.
Melansir New York Post, beberapa influencer Rusia sudah membagikan video mereka yang memotong-motong tas Chanel dengan menggunakan gunting.
"Selamat tinggal," ujar model Rusia Victoria Bonya yang menganggap jika Chanel tidak lagi menghargai klien mereka.
"Jika Chanel tidak menghargai klien mereka, kenapa kami harus menghargai Chanel?"
"Aku tidak pernah melihat brand lain melakukan hal tidak sopan kepada klien mereka seperti Chanel," tambahnya sambil memotong tas hitam Chanel menjadi dua.

Chanel sendiri bukan hanya berhenti menjual barang di Rusia. Sebaliknya, warga Rusia juga dilarang membeli barang-barang Chanel di luar negeri.
Selain model Victoria Bonya, ada punya influencer Liza Litvin yang ditolak saat hendak membeli tas Chanel di Dubai.
"Mereka meminta detail identitasku dan aku memberi mereka nomor teleponku di Rusia," ujar Liza Litvin.
Baca Juga: 7 Potret Kamar Bayi Nikita Willy di Amerika, Tas Popoknya Mewah Banget!
"Berikutnya, manajer toko berkata jika mulai hari ini mereka akan menjual barang ke orang Rusia tapi kami harus menandatangani persetujuan untuk tidak memakainya di Rusia," tambahnya.