Cerita Womenpreneur Bertahan di Tengah Pandemi, Tekankan Pentingnya Inovasi

Risna Halidi Suara.Com
Kamis, 07 April 2022 | 21:25 WIB
Cerita Womenpreneur Bertahan di Tengah Pandemi, Tekankan Pentingnya Inovasi
Ilustrasi berbisnis (pexels/KarolinaGrabowska)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjadi seorang wirausaha dan memiliki bisnis sendiri merupakan mimpi banyak orang termasuk para perempuan.

Profesi itu juga yang kini membentuk pribadi Julia RGDS, seorang influencer media sosial sekaligus womenpreneur atau pengusaha perempuan.

Saat ini, Julia mengelola empat unit bisnis yaitu S2S CrossFit Canggu Bali, LSM Indonesia Cerdas, lini fashion Juurasee, dan Maybe Tonight Hostel.

Sayangnya mengelola bisnis sendiri tak selalu mudah, terutama di masa pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dua tahun ini.

Baca Juga: Viral Nenek Usia 87 Tahun Punya Jantung Sehat seperti 40 Tahun, Warganet Minta Rahasianya

Julia RGDS (intagram juliargds)
Julia RGDS (intagram juliargds)

Berbicara dalam acara "Moving Forward: How SMEs Grow Strong In The Post Pandemic Era" beberapa waktu lalu, ia mengungkapkan ada beberapa tantangan dalam mengelola bisnis sendiri.

"Tantangannya membuat sesuatu yang menarik bagi orang lain sekaligus menjawab kebutuhan konsumen. Misalnya kita punya produk yang bagus tapi gak ada yang butuh, jadi gak sukses juga. Kemudian bagaimana caranya bisa tampil di antara brand lain dan terus inovatif," kata Julia.

Ia pun bercerita ketika awal pandemi menyerang, ia melihat ada perubahan perilaku konsumen yang pada akhirnya memengaruhi empat bisnis yang ia kelola.

"Di awal-awal pandemi kita semua parno dan orang-orang hampir semua lebih suka transaksi cashless. Dengan adanya digitalisasi ini, maka ada perubahan di konsumen secara bertahap," tambah perempuan yang memiliki 15 ribu lebih pengikut di Instagram.

Sebagai pengusaha skala Usaha Kecil Menengan atau UKM, ia mengakui bahwa modal merupakan hal penting selain ulet dan memiliki visi yang panjang.

Baca Juga: Viral Penjual Nasi Goreng Ikat Ponsel di Telinga Pakai Tali, Warganet: Bucin Next Level

Untuk itu dirinya merasa senang ketika bermunculan aplikasi peer-to-peer lending seperti KoinWorks yang dapat mendukung lapisan masyarakat Indonesia yang hendak memulai usaha.

"Ketika kita berbisnis, kalau hanya tetap di satu titik nanti akan terasa flat, pastinya harus berkembang dan ekspansi. Untuk itu kita butuh modal. Dengan adanya KoinWorks ini dapat membantu untuk mendapatkan modal. Jadi dengan adanya kemudahan ini, harapannya akan lebih banyak lagi entrepreneur baru menuju Indonesia emas," tambahnya.

Dalam survei yang dilakukan KoinWorks kepada lebih dari 2.000 UKM yang tersebar di 34 provinsi menunjukkan bahwa, dibanding dengan paruh pertama 2021, angka indeks optimisme UKM digital meningkat sebesar 6 persen, yaitu dari 2,49 menjadi 2,64.

Hal ini menandakan bahwa iklim bisnis di Indonesia yang terus membaik. Tidak hanya itu, seiring dampak pandemi yang mulai mereda, bisnis offline juga mulai mendapatkan kembali popularitasnya kembali.

Tercatat bisnis dengan penjualan offline memiliki peningkatan penjualan tertinggi sebesar 44 persen di paruh kedua tahun 2021 dibanding dengan penjualan bisnis online atau bisnis hybrid, yang masing-masing hanya meningkat sebesar 38,2 persen dan 41,9 persen.

Laporan ini juga menunjukkan bahwa UKM memiliki kemampuan untuk memetakan tantangan yang mungkin mereka hadapi di masa depan dengan pengalaman selama pandemi. 
 
"Kami menyusun laporan ini dua kali dalam setahun, dan kami bangga dengan hasil yang diperoleh di semester dua tahun 2021. Kami selalu hadir bagi UKM tidak hanya untuk pembiayaan usaha yang mudah diakses, tapi juga financial partner untuk pertumbuhan usaha," tambah Chief Financial Officer KoinWorks, Mark Bruny.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI