Suara.com - Komedian Marshel Widianto kini tengah menjadi sorotan publik usai ia terungkap membeli konten dari Dea OnlyFans. Belakangan juga diketahui bahwa Marshel mengaku pernah menyaksikan adegan prno secara langsung di Red Ligh District.
Hal itu diungkapkan oleh Marshel Widianto diundang ke acara YouTube VinDes milik Vincent dan Desta. Kala itu mereka tengah membicarakan saat Marshel liburan ke Eropa, salah satunya ke Amsterdam, Belanda.
"Nonton ini ga yang pertunjukan live show-nya?" tanya Desta dikutip dari Youtube VINDES dikutip Rabu (6/4/2022).
"Red Light District," jawab Marshel.
Baca Juga: Marshel Widianto Cerita Pengalaman 4 Jam Diperiksa Polisi
"Kita kan ke Red Light nih. Jadi ada klasifikasinya. Ada yang bayar dua Euro, dua Euro tu yang paling murah," lanjutnya.
Lantas, apa sih sebenarnya Red District itu? Red Light District bukanlah sebuah pertunjukan khusus. Tempat ini tidak memiliki pintu masuk atau keluar. Melainkan hanya lingkungan kecil. Ini pada dasarnya terdiri dari dua kanal dan beberapa gang penghubung.
Dilansir dari Amsterdam Info, di area ini pengunjung akan menemukan banyak hiburan 18+, pertunjukan seks, toko seks, dan rumah bordil dalam bentuk jendela.
Selain itu, pengunjung akan menemukan banyak restoran, bar, dan hotel. Daerah ini menarik banyak pengunjung yang penasaran untuk merasakan langsung lingkungan ini.
Sejarah daerah ini berasal dari abad ke-16, ketika pemerintah Katolik digulingkan oleh Protestan. Distrik itu berubah, membuka jalan bagi kehidupan malam dan hiburan bagi banyak pelaut dan pelancong yang melewati Amsterdam.
Pada saat itu, pelabuhan di Amsterdam adalah salah satu pusat perdagangan terpenting di Eropa. Mungkin sulit untuk membayangkan hari ini, tetapi Amsterdam selalu terletak di laut. Itu sampai tahun 1932 ketika sebuah bendungan raksasa yang disebut "Afsluitdijk" selesai dibangun, yang memotong bekas "Zuiderzee" dari Laut Utara.