Suara.com - Imbal hasil alias cuan menjadi daya tarik menabung dengan metode investasi. Padahal, tujuan dari investasi sebenarnya bukan sekadar mencari cuan sebanyak-banyaknya.
"Investasi itu bukan untuk cari cuan, tapi untuk mencapai tujuan. Kalau mau kaya bukan investasi, tapi harus kerja menambah penghasilan," kata Perencana Keuangan Annisa Steviani dalam webinar Investasi bersama OVO dan Bareksa, Rabu (6/4/2022).
Ia menambahkan, investasi sebenarnya hanya menjadi cara untuk mencapai tujuan keuangan agar nilai uang tidak kalah dengan inflasi.
Pemilihan produk investasi juga harus disesuaikan dengan tujuan keuangan tersebut. Annisa mencontohkan, apabila tujuan keuangan jangka pendek kurang dari lima tahun, seperti biaya menikah, beli gadget baru, atau renovasi rumah, ia menyarankan produk investasi yang dipilih sebaiknya minim risiko rugi, tapi memang dengan imbal hasil yang lebih kecil. Misalnya, reksadana pasar uang, emas, ataupun deposito.
Baca Juga: Satgas Waspada Investasi Ungkap Masyarakat Intelektual Justru Banyak Ketipu Investasi Ilegal
"Atau jangka panjang, anak mau kuliah padahal sekarang masih bayi, kita bisa pilih produk investasi yang risikonya lebih tinggi. Itu enggak masalah karena secara waktu kita akan menurunkan risiko," jelasnya.
Hal lain yang penting juga, lanjut Annisa, yang digunakan untuk investasi haruslah uang dingin. Artinya, uang yang memang tidak digunakan sama sekali. Sehingga tidak menganggu kebutuhan pengeluaran saat ini.
"Aku sering sarankan, enggak apa-apa cuan kecil selama bisa melawan inflasi dan kita tenang dengan produknya (bukan investasi bodong)," pungkasnya.