Suara.com - Apa itu Workaholic? Sederhanaya, workaholic adalah sebutan untuk orang yang kecanduan bekerja.
Istilah ini umumnya menyiratkan bahwa orang tersebut menikmati pekerjaan mereka. Itu juga dapat menyiratkan bahwa mereka hanya merasa terdorong untuk melakukannya.
Tidak ada definisi medis yang diterima secara umum dari kondisi seperti itu, meskipun beberapa bentuk stres, gangguan kontrol impuls dan gangguan kepribadian obsesif-kompulsif, dapat berhubungan dengan pekerjaan.
Workaholic yang merupakan kecanduan bekerja tidak sama dengan bekerja keras. Meskipun biasanya memiliki konotasi negatif, terkadang istilah ini digunakan oleh orang-orang yang ingin mengungkapkan pengabdian mereka terhadap karier dalam arti positif.
Baca Juga: 4 Anggapan Keliru yang Sering Ditujukan pada Profesi Freelancer, Sabar!
"Pekerjaan" yang dimaksud biasanya dikaitkan dengan pekerjaan yang dibayar, tetapi juga dapat merujuk pada kegiatan mandiri lainnya seperti olahraga, musik, dan seni.
Seorang workaholic dalam arti negatif secara populer dicirikan dengan pengabaian keluarga dan hubungan sosial lainnya. Orang yang dianggap gila kerja juga cenderung lupa waktu, bisa secara sukarela atau tidak sengaja.
Misalnya, seseorang mungkin menyatakan bahwa dia akan menghabiskan sejumlah waktu tertentu, misalnya 30 menit untuk pekerjaan mereka, tapi akhirnya bergeser menjadi berjam-jam.
Tanda Anda Seorang Workaholic
Dilansir dari Forbes, Rabu (6/4/2022), peneliti Norwegia dari Departemen Ilmu Psikososial di Universitas Bergen, mengidentifikasi gejala spesifik yang menjadi ciri pecandu kerja. Para peneliti membuat skala kecanduan kerja yang menggunakan tujuh kriteria berikut untuk menilai kemungkinan seseorang memiliki kecanduan kerja atau workaholic:
Baca Juga: Atasan Berlaku Tak Adil dan Pilih Kasih? Ikuti 4 Kiat Menyikapinya
- Anda memikirkan bagaimana Anda dapat meluangkan lebih banyak waktu untuk bekerja.
- Anda menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja.
- Anda bekerja untuk mengurangi perasaan bersalah, cemas, tidak berdaya dan/atau depresi.
- Anda telah diberitahu oleh orang lain untuk mengurangi pekerjaan tanpa mendengarkan mereka.
- Anda menjadi stres jika dilarang bekerja.
- Anda mengabaikan hobi, kegiatan santai, dan/atau olahraga karena pekerjaan Anda.
- Anda terlalu banyak bekerja sehingga berdampak negatif pada kesehatan Anda.
Apa Bahaya Workaholic?
Masih dilansir dari laman Forbes, Rabu (6/4/2022), sebuah studi 2013 oleh Kansas State University menemukan bahwa orang yang bekerja lebih dari 50 jam per minggu cenderung menderita konsekuensi kesehatan fisik dan mental.
Ketidakmampuan untuk melepaskan diri dari pekerjaan mungkin awalnya tampak menghasilkan peningkatan produktivitas. Namun seiring waktu, produktivitas menurun dan hubungan rusak. Stres mengambil efek kumulatif dan akhirnya, workaholic dapat meningkatkan risiko kesehatan dan bahkan berkontribusi pada kematian dini.
Bekerja berjam-jam juga menciptakan dinamika yang menarik. Semakin banyak orang bekerja, semakin banyak uang yang mereka peroleh. Namun, jam yang lebih lama mengurangi jumlah waktu luang yang tersedia untuk menikmati menghabiskan sebagian uang. Tanpa disadari, hidup bisa dengan cepat dihabiskan hanya untuk bekerja.
Salah satu cara terbaik adalah mengembangkan kesadaran diri terhadap kecenderungan apa pun yang mungkin Anda miliki untuk menjadi pecandu kerja. Pantau waktu yang Anda habiskan untuk bekerja dan perhatikan ketika kehidupan kerja Anda menciptakan masalah dalam kehidupan pribadi.
Membiasakan untuk liburan secara teratur dan menetapkan batasan yang sehat dapat membantu Anda mengembangkan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.
Itulah tadi infromasi tentang apa itu workaholic dan bagaimana cara mengatasinya. Semoga bermanfaat!
Kontributor : Yulia Kartika Dewi