Suara.com - Menjalin hubungan suami istri bukan hanya harus memiliki keintiman fisik tapi juga melibatkan saling dukung secara emosional dan mental.
Menurut Her World's What Women Want Survey 2020, perempuan menghabiskan waktu 59 persen lebih banyak dari laki-laki dalam mengurus pekerjaan rumah tangga.
Begitu pula dalam tugas pengasuhan anak, perempuan 67 persen lebih dominan. Hasil itu tidak berpengaruh terhadap usia, tingkat pendidikan, maupun pekerjaan.
Membagi urusan rumah dengan lebih merata mungkin bisa menjadi solusi yang paling mudah. Tetapi, berdasarkan survei juga ditemukan, perempuan lebih menginginkan pasangannya memberikan dukungan emosional dan mental.
Baca Juga: 5 Sikap Cowok yang Dianggap Atraktif oleh Cewek, Salah Satunya Ada di Kamu?
"Memiliki dukungan emosional dan mental dari pasangan Anda bermanfaat bagi hubungan. Itu bisa menjadi penghiburan setelah seharian bekerja keras," kata konselor dan direktur di Relationship Matters Jean XM Chen, dikutip dari Asiaone.
Psikolog di Alliance Counseling Cristina Gonzalez menjelaskan, dukungan emosional terdiri dari banyak aspek berbeda seperti empati, validasi, penerimaan, dan perhatian.
"Dalam hubungan yang baik, kedua pasangan merasa bahwa yang lain adalah sumber dukungan yang baik," katanya.
Merasa didukung secara emosional juga dapat mengurangi ketakutan dan memberi kesempatan untuk tumbuh sebagai pribadi lebih baik.
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menunjukkan dukungan emosional dan mental kepada pasangan. Yuk simak selengkapnya di halaman berikut ini!
Baca Juga: Apakah Memeluk dan Mencium Pasangan Membatalkan Puasa? Ini Penjelasannya
1. Beri Pelukan
"Jika sebuah gambar dapat berbicara seribu kata, pelukan dapat mengangkat seribu kekhawatiran. Jika pasangan Anda merasa rendah diri, pelukan hangat dapat menciptakan tempat berlindung yang aman," kata Jean.
2. Dengarkan Segala Ceritanya
Perasaan paling pedih biasanya berubah dari kemarahan menjadi perasaan yang lebih rentan saat terus bercerita dengan dukungan emosional. Memvalidasi perasaan pasangan dengan memberi tahu dia bahwa apa yang dirasakannya masuk akal dan ikut merasakan bisa sangat bantu menenangkan.
3. Komunikasi adalah Kunci
Luangkan waktu untuk mendengarkan pasangan Anda dan tidak menghakimi. Bukan hanya mendengarkan, tapi juga bertanya kepadanya. Sehingga obrolan terjadi secara dua arah. Cara berbicara dengan pasangan juga penting.
Jean menyarankan untuk menggunakan nada lembut, karena nada yang digunakan untuk memvalidasi perasaan pasangan mungkin lebih penting daripada kata-kata itu sendiri.
4. Tindakan Juga Penting
Tunjukkan pada pasangan dengan tindakan kecil untuk menunjukkan kalau Amda ada untuknya. Penelitian menunjukkan, hubungan jangka panjang yang sukses karena faktor tindakan nyata, kata-kata, dan kegiatan bersama yang kecil tetapi sering dan konsisten. Misalnya ciuman selamat pagi serta pesan cinta yang spontan.
5. Tertarik dengan Hidupnya
Salah satu ritual harian yang dapat dilakukan pagi hari adalah saling bertanya seperti apa harinya. Sebaiknya luangkan waktu bersama ketika pasangan mengalami masa-masa sulit.
Jangan berasumsi apa yang mungkin sulit dan apa yang mungkin tidak, tanyakan saja langsung. Beri perhatian penuh selama momen-momen itu. Apabila tidak yakin dengan apa yang dilakukan, jangan ragu tanyakan harapannya.
6. Jangan Pernah Memihak Musuh
Jika pasangan mengalami masa-masa sulit dengan seseorang, jadilah suportif, validasi perspektif dan emosinya, serta jangan pernah berpihak pada musuh yang menantang perspektif atau emosinya.
7. Jangan Menawarkan Solusi dan Pendapat, Kecuali Diminta
Biasanya bukan solusi yang dibutuhkan seseorang saat menghadapi tekanan, melainkan perasaan dipahami. Dukungan emosional yang diberikan dapat menjadi kekuatan untuk menemukan solusi sendiri dan membangun ketahanan emosional.
8. Beri Tahu Bahwa Perasaan Negatifnya Juga Berdampak Terhadap Orang Lain
Dia mungkin juga tidak menyadari bahwa Anda merasa tidak berdaya dan kesal juga setiap kali pasangan merasa sedih secara emosional.
Bantu dia untuk memahami bahwa Anda juga membutuhkan dukungannya. Jika Anda berharap dia menjadi telinga yang bisa mendengarkan juga, jangan ragu untuk memberi tahu itu.