Apa Itu Emophilia? Ini Bahaya Terlalu Mudah Jatuh Cinta dan Cara Mengatasinya

Minggu, 03 April 2022 | 14:16 WIB
Apa Itu Emophilia? Ini Bahaya Terlalu Mudah Jatuh Cinta dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi pasangan bahagia (unsplash.com/ Katy Anne)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernahkah kamu merasa sangat mudah jatuh cinta? Pernah memiliki hubungan singkat karena jarak perkenalan yang tidak kalah singkatnya? Bisa jadi ini merupakan indikasi bahwa kamu memiliki emophilia. Apa itu emophilia?

Seseorang dengan emophilia umumnya akan merasa langsung cocok bahkan dengan orang yang baru mereka temui. Hal ini kemudian mendorong mereka langsung menyatakan perasaannya, bahkan pada pertemuan pertama.

Apa itu Emophilia?

ilustrasi pasangan. (Pexels/cottonbro)
ilustrasi pasangan. (Pexels/cottonbro)

Dilansir dari laman Psychology Today, emophilia adalah kondisi di mana seseorang dapat dengan mudah jatuh cinta atau biasa juga disebut dengan emotional promiscuity. Emophilia adalah sifat yang muncul di awal-awal hubungan. Ini tentang bagaimana seseorang bisa mempercayakan perasaannya seutuhnya dengan orang lain dalam waktu yang sangat singkat.

Baca Juga: 4 Bahan Pertimbangan Penting Saat Kamu Jatuh Cinta dengan Pria Beristri

Seseorang dengan emophilia umumnya sadar bahwa mereka dengan mudah jatuh cinta. Bahkan, terkadang menyadari bahwa mereka jatuh cinta pada beberapa orang sekaligus.

Apakah Emophilia Berbahaya?

Bisa dikatakan, seseorang dengan emophilia dapat membahayakan dirinya sendiri. Pasalnya, mereka akan sulit menyadari adanya red flag atau tanda bahaya yang ada pada calon pasangannya. Akibatnya, mereka cenderung terjebak ke dalam hubungan beracun.

Selain itu, jatuh cinta merupakan saat-saat yang menggembirakan bagi kebanyakan orang. Beberapa di antaranya pun mendorong kita menjadi pribadi yang lebih baik atau berusaha menyamakan kedudukan dengan pasangan.

Nah, seseorang dengan emophilia yang dengan mudah berganti pasangan ini, tentu tidak menemukan waktu berkembang dengan pasangan. Sekali waktu mereka mungkin justru berpikir mengenai betapa kecilnya diri mereka dibandingkan orang lain.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Apa yang Mendominasimu Ketika Jatuh Cinta?

Cara Terhindar dari Emophilia

Jujur kepada Diri Sendiri

Bertemu dengan orang baru memang menjadi salah satu hal yang menarik, maka tidak jarang kita menjadi tertarik dengannya dan merasakan adanya cinta.

Namun, cobalah untuk lebih jujur dengan diri sendiri dan menilai apakah perasaan itu hanya muncul karena rasa penasaran di awal pertemuan atau bukan. Pasalnya, perasaan seperti ini umumnya hanya akan bertahan sebentar.

Ilustrasi pasangan (Pexels/Ekaterina)
Ilustrasi pasangan (Pexels/Ekaterina)

Menyibukkan Diri dengan Teman dan Keluarga

Sebelum mencari pengganti setiap kamu mengakhiri hubungan dengan seseorang, cobalah untuk mendekatkan diri dengan orang-orang di sekitarmu. Terkadang, kamu memang membutuhkan masukan, terutama dari orang-orang yang sudah mengenal kamu cukup lama.

Selain itu, menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga terbukti baik untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.

Membangun Hubungan yang Menguntungkan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, seseorang dengan emophilia umumnya terjebak dalam toxic relationship. Oleh karena itu, cobalah untuk membangun hubungan yang lebih sehat dengan mengenal calon pasanganmu secara lebih dalam sebelum memutuskan untuk berkencan.

Konsultasi dengan Pakar

Cara lain sekaligus salah satu langkah terbaik untuk menjauhi atau keluar dari emophilia tentu saja konsultasi dengan pakar. Apalagi, saat ini sudah tersedia berbagai layanan konsultasi online yang dapat dengan mudah kamu coba.

Itulah beberapa informasi terkait apa itu emophilia dan dampaknya. Semoga bermanfaat!

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI