Mel Ahyar Kawinkan 12 Tenun Indonesia dalam Karya Terbaru Archipelago "Kawin Campur"

Jum'at, 01 April 2022 | 12:30 WIB
Mel Ahyar Kawinkan 12 Tenun Indonesia dalam Karya Terbaru Archipelago "Kawin Campur"
Mel Ahyar Kawinkan 12 Tenun Indonesia dalam Karya Terbaru Archipelago "Kawin Campur". (Dok. Mel Ahyar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peran desainer dalam membantu pelestarian wastra Nusantara begitu penting. Melalui karya-karya indahnya, kain-kain tradisional Indonesia menjadi semakin menarik dan modern untuk dikenakan, seperti halnya yang dilakukan oleh Mel Ahyar dalam koleksi terbarunya yang bertajuk Archipelago "Kawin Campur".

Berkolaborasi dengan Cita Tenun Indonesia (CTI), ia mengawinkan
beberapa motif tenun dari beragam suku Indonesia ke dalam satu rupa.

Tema "Kawin Campur" sendiri, menurut Mel Ahyar, terinspirasi dari budaya pernikahan tempo dulu yang dinilai sebagai cara paling efektif dalam melestarikan perbedaan budaya dan
menjalin keharmonisan.

Ditambah lagi, kata dia, motif tenun di berbagai penjuru Indonesia memiliki ciri khas dan karakter tersendiri. Jadi, ketika digabungkan dan diberikan twist dengan gaya siluet yang ekstra, potongan tegas, serta detil-detil buatan tangan, akan menghasilkan kekuatan magis dari sisi seni dan budaya.

Baca Juga: Kain Gringsing, Warisan Budaya Bali yang Terkenal Dengan Waktu Pembuatan Lebih dari Setahun

"Keragaman budaya Indonesia tak pernah putus memberikan inspirasi bagi desainer untuk berkarya. Perbedaan yang dipadukan dengan harmonis dapat melahirkan sebuah karya dan inovasi. Indonesia negara besar dan kaya budaya yang hanus dilestarikan oleh generasi penerus, tentunya lewat karya-karya yang dapat mengharumkan nama bangsa," ujar Mel Ahyar pada temu media, Rabu (30/3/2022).

Lebih lanjut, Mel Ahyar menjelaskan, bahwa koleksi busana etnik kali ini berasal dari 12 motif tenun khas Indonesia, yakni tenun Garut, tenun Garut bulu, tenun Jawa, tenun Baduy, songket Bali, songket Bali alam, tenun NTT, tenun Manggarai, blongsong Palembang, tenun NTB, tenun batubara dan tenun gedog Tuban.

Keunikan motif tenun dari daerah- daerah ini pun mampu menonjolkan keragaman, kesatuan, serta harmonisasi budaya Indonesia. Koleksi busana yang terdiri dari 18 luaran, 3 gaun panjang dan 4 kemeja ini pun turut memberdayakan artisan kain daerah binaan Cita Tenun Indonesia dalam misi untuk mengangkat nama budaya Indonesia.

Cita Tenun Indonesia sendiri merupakan perkumpulan yang memiliki program kerja, yaitu pelestarian tenun, pelatihan perajin tenun, dan pemasaran hasil produksi perajin tenun seluruh Indonesia.

Bianca Lutfi, Pengurus Cita Tenun Indonesia menyambut positif koleksi yang diluncurkan Mel Ahyar dan Rabbanin Project.

Baca Juga: Fashion 2021, Tenun Diprediksi Menggantikan Batik

"Koleksi ini merupakan terobosan yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan produk lokal seta kain nusantara tenun. Koleksi in tidak hanya mampu melestarikan budaya dan memperkenalkannya ke mata dunia, namun membuka pintu rezeki bagi para artisan kain daerah di Indonesia," tutup dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI