Suara.com - Rata-rata, lelaki di Amerika mendapatkan gaji lebih tinggi daripada perempuan. Di semua usia, pendapatan tahunan rata-rata perempuan adalah 82% dari lelaki untuk pekerja penuh waktu per tahunnya, menurut data Biro Sensus terbaru.
Namun, hal berbeda ditemui di beberapa kota di Amerika. Di 22 kota, termasuk New York City, Washington, dan Los Angeles, perempuan di bawah usia 30 tahun memperoleh penghasilan yang sama atau jauh lebih tinggi daripada rekan kerja lelaki mereka.
Dilansir dari Huffpost, dari 250 kota metropolitan di Amerika yang diperiksa dalam penelitian ini, ada 22 kota di mana perempuan di bawah usia 30 tahun yang bekerja penuh waktu digaji lebih besar. Ini dia:
- Barnstable, Massachusetts (112%)
- Champaign-Urbana, Illinois (102%)
- Flagstaff, Arizona (100%)
- Gainesville, Florida (110%)
- Iowa City, Iowa (101%)
- Lebanon, Pennsylvania (102%)
- Los Angeles-Long Beach-Wilayah Metro Anaheim (100%)
- Morgantown, Virginia Barat (114%)
- Naples-Immokalee-Marco Island, Wilayah Metro Florida (108%)
- New York City-Newark-Jersey City (102%)
- Oxnard-Thousand Oaks-Ventura, California (100%)
- Richmond, Virginia (100%)
- Sacramento-Roseville-Arden-Arcade, California (101%)
- San Angelo, Texas (102%)
- San Diego-Carlsbad, California (105%)
- San Luis Obispo-Paso Robles-Arroyo Grande, California (100%)
- Santa Maria-Santa Barbara, California (101%)
- Honolulu, Hawaii (100%)
- Washington-Arlington-Alexandria, Wilayah Metro DC (102%)
- Wenatchee, Washington (120%)
- Winston-Salem, Carolina Utara (101%)
- Yuba, California (105%)
Dari daftar di atas, terlihat bahwa kota-kota universitas, seperti Morgantown, Virginia Barat, San Diego, California, dan Gainesville, Florida, berada di peringkat teratas sebagai kota yang membayar gaji perempuan muda lebih tinggi daripada lelaki.
Baca Juga: Nasib Karyawan Restoran Cepat Saji di Medan, Gaji Dicicil hingga THR Belum Dicairkan
“Kita tahu bahwa kota-kota universitas cenderung mempertahankan orang-orang yang melanjutkan ke perguruan tinggi di sana,” kata Linda Babcock, seorang ekonom di Carnegie Mellon University yang meneliti kesenjangan gender dalam negosiasi dan promosi.
“Pendidikan akan menciptakan lebih banyak peluang bagi perempuan dalam jenis pekerjaan kerah putih yang lebih profesional, dan pekerjaan itu akan dibayar lebih tinggi daripada laki-laki yang cenderung tidak berpendidikan perguruan tinggi,” katanya.
Penelitian nasional juga menemukan bahwa lebih banyak perempuan muda saat ini yang mungkin menyelesaikan gelar sarjananya daripada lelaki.
“Jumlah gaji yang lebih tinggi secara positif terkait dengan seberapa banyak perempuan muda yang berpendidikan lebih baik daripada lelaki muda yang tinggal di kota tersebut,” kata Linda.
“Perempuan muda secara substansial melebihi laki-laki dalam menyelesaikan kuliah, dan itu berkontribusi pada penyempitan kesenjangan gaji,” kata Linda lagi.
Sayangnya, kesenjangan gaji antara perempuan dan lelaki kian melebar setelah perempuan berusia 30 tahun. Studi Pew Research, mengutip data sensus, menunjukkan bahwa pada tahun 2000, seorang perempuan berusia 16 hingga 29 tahun yang bekerja penuh waktu sepanjang tahun memperoleh gaji rata-rata 88% dari gaji lelaki dengan peran yang sama. Tetapi pada tahun 2019, ketika para pekerja ini berusia 35 hingga 48 tahun, penghasilan perempuan menurun menjadi hanya 80% dari rekan-rekan lelaki mereka.
Baca Juga: Apdesi Ngadu soal Gaji, Jokowi: Akan Kita Ubah dan Kita Bayarkan Setiap Bulan
Status sebagai seorang ibu tampaknya menjadi alasan mengapa gaji perempuan menjadi lebih kecil dari waktu ke waktu. Sementara, laki-laki dipandang lebih dewasa dan berkomitmen pada pekerjaan ketika mereka memiliki anak.
Bahkan dikatakan bahwa perempuan cenderung kehilangan 4% dari pendapatan per jam rata-rata untuk setiap anak yang mereka miliki. Sementara, pria mendapatkan 6% lebih banyak. Demikian hasil temuan kelompok penelitian Third Way, menggunakan data puluhan tahun dari National Longitudinal Survey of Youth.