Pelajaran Sejarah: Mengenal Andi Azis dan Pemberontakannya yang Ingin Membangun Negara Indonesia Timur

Rabu, 30 Maret 2022 | 10:03 WIB
Pelajaran Sejarah: Mengenal Andi Azis dan Pemberontakannya yang Ingin Membangun Negara Indonesia Timur
ilustrasi belajar (pixabay.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia yang terdiri sebagai negara kepulauan kerap hadapi hambatan dengan berbagai pemberontakan, salah satunya pemberontakan Andi Azis.

Bagi yang mempelajari sejarah nasional, nama Andi Azis mungkin sudah sangat familiar karena menjadi salah satu hambatan Indonesia sebagai negara satu kesatuan.

Pemberontakan Andi Azis terjadi pada April 1950, yang ingin mempertahankan keberadaan Negara Indonesia Timur. Pemberontakan ini terjadi tepat setelah pemberontakan APRA pada 23 Januari 1950.

Mengutip Ruang Guru, Rabu (30/3/2022) pada awal April 1950, pemberontakan Andi Azis terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Dibanding Sejarah, Peneliti Ini Lebih Pilih Pelajaran Agama yang Dihapus

Andi Aziz (Sumber: Ilmusiana.com/Ruang Guru)
Andi Aziz (Sumber: Ilmusiana.com/Ruang Guru)

Pemberontakan ini dipimpin oleh Kapten Andi Azis sendiri. Ia merupakan mantan perwira KNIL dan baru diterima masuk ke dalam APRIS.

Andi Azis bersama gerombolannya ingin mempertahankan Negara Indonesia Timur. Hal ini juga dilatarbelakangi oleh penolakan terhadap masuknya anggota TNI ke dalam bagian APRIS.

Ultimatum yang dilayangkan berisi perintah kepada Andi Azis untuk melaporkan diri sekaligus harus mempertanggungjawabkan perbuatannya itu ke Jakarta, Andi Azis diberi waktu selama 4x24 jam.

Selain itu Andi Azis juga diminta untuk menyerahkan senjata beserta menarik pasukannya, dan diminta untuk membebaskan para sandera.

Namun nyatanya, Andi Aziz sama sekali tidak menggubris ultimatum tersebut. Alhasil, pemerintah bereaksi dengan mengirim pasukan-pasukan ekspedisi.

Baca Juga: Soal Polemik Penghapusan Pelajaran Sejarah, Fadli Zon: Harus Dibatalkan

Pasukan ekspedisi mendarat di Makassar pada tanggal 26 April 1950 di bawah pimpinan Kolonel Alex Kawilarang, pada saat itu terjadilah pertempuran.

Beberapa bulan kemudian tepatnya pada 5 Agustus 1950, pasukan Andi Azis secara tiba-tiba mengepung markas staf Brigade 10/Garuda Mataram di Makassar.

Pengepungan itu tidak berangsur lama, pasukan TNI kemudian berhasil memukul mundur pasukan pemberontakan itu. Setelah bertempur selama 2 hari, KNIL/KL yakni pasukan pendukung Andi Azis, meminta berunding dengan TNI.

REKOMENDASI

TERKINI