Suara.com - Investasi digital makin menjadi tren terutama di kalangan anak muda. Salah satunya produk teranyar, pasar kripto yang berkembang cepat di Indonesia.
Bitcoin misalnya, kendati dinilai sebagai salah satu jenis aset yang volatil karena perubahan harganya dapat berlangsung dengan cepat dalam waktu singkat, aset itu justru kini digadang-gadang sebagai emas digital.
“Tren berinvestasi di kripto saat ini sedang naik. Namun, sebelum memulai berinvestasi sebaiknya kita memahami terlebih dahulu hal-hal dasar dari kripto dan apa saja yang perlu dihindari," kata Head of Growth Zipmex Indonesia Siska Lestari dalam keterangan tertulisnya kepada suara.com, Selasa (29/3/2022).
Menurutnya, sebisa mungkin hindari hal-hal seperti membeli koin hanya karena harganya murah, ingin uang instan, dan salah dalam memilih platform untuk berinvestasi kripto.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Sebut Infrastruktur Adalah Investasi Strategis, Tapi Butuh Duit Banyak
Sebelum membeli, sebaiknya memastikan platform exchange sudah terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawas Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Selain memastikan platform aman, Siska juga membagikan sejumlah tips bagi investor pemula bila ingin membeli kripto agar jangan asal bayar.
1. Mulai dari Nominal Kecil
Banyak orang beranggapan bahwa untuk memulai investasi membutuhkan modal yang besar. Sebenarnya, tidak juga. Investasi bisa juga dimulai dari modal yang minim. Di Zipmex, investor bisa mulai berinvestasi mulai dari modal Rp 50 ribu.
Salah satu hal penting yang sering terlupakan adalah menyesuaikan nominal investasi dengan kondisi keuangan. Gunakan uang dingin atau dana yang dialokasikan untuk investasi, bukan kebutuhan atau keperluan mendesak. Siapkan rencana investasi dengan matang dan alokasikan sumber dana dengan baik dan bijak. Sehingga kondisi keuangan tetap stabil setelah investasi.
2. Cari Tahu dan Pelajari Ilmu Dasar Kripto
Kebanyakan orang mengalami “Fear of Missing Out” (FOMO) dan mulai berinvestasi di aset kripto tanpa persiapan dan hanya sekadar ikut-ikutan. Untuk meminimalisir hal ini, lebih baik lakukan riset melalui sumber-sumber terpercaya sebelum mulai berinvestasi.
Mempelajari kripto bisa dimulai dari hal sederhana, dimulai dari pengenalan akan istilah, jenis-jenis token yang diperjualbelikan, mengenal risikonya, hingga cara mendapatkan keuntungan.
3. Siapkan Strategi yang Matang
Jangan mudah tergiur dengan koin baru yang memiliki harga fantastis. Dimulai dari mengidentifikasi macam-macam koin dari sumber yang terpercaya, lalu membuat perencanaan, seberapa banyak uang yang akan diinvestasikan dan dalam jangka waktu berapa lama akan diinvestasikan.
Pastikan bahwa platform exchange atau crypto wallet yang dipilih sudah terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI.
4. Investasi di Lebih dari Satu Koin
Istilah “Don’t put your eggs in one basket” tentunya sudah bukan lagi barang baru di dunia investasi. Istilah tersebut merupakan saran untuk tidak menginvestasikan uang yang dimiliki hanya ke dalam satu koin saja.
Sebaliknya, untuk meminimalisasi kerugian, bisa membagi dana ke dalam beberapa koin atau dikenal sebagai diversifikasi. Sehingga, jika mengalami kerugian di koin tertentu, masih mempunyai cadangan investasi di koin lain dan kesempatan mendapat keuntungan.
5. Cari Tahu Top Gainer dan Top Loser
Top gainer adalah koin yang mengalami peningkatan harga paling tinggi dan terjadi dalam satu hari perdagangan. Sedangkan top loser adalah koin yang mengalami penurunan harga paling tinggi pada hari tersebut.
Bagi investor, informasi mengenai koin top gainer dan top loser merupakan hal penting yang dapat memberikan pandangan mengenai koin yang sedang memiliki tren positif ataupun negatif, serta kondisi pasar secara keseluruhan. Hal tersebut dapat membantu investor untuk menyusun strategi perdagangan, bahkan bisa mendapatkan ratifikasi yang lebih baik.