Suara.com - Pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan pada berbagai sektor bisnis. Beberapa kurang beruntung dan terpaksa dirumahkan serta tidak dapat melanjutkan pekerjaannya.
Hal ini membuat mereka harus beradaptasi dan cerdik memanfaatkan peluang dalam mencari ladang pendapatan baru. Salah satunya adalah memanfaatkan geliat pertumbuhan sektor bisnis kuliner.
Dikatakan sosok di balik UMKM brand usaha kuliner Resep dari Amih, Suci Annisaa, kuliner merupakan kebutuhan primer manusia. Selain itu, tren makanan dan minuman pun terus bertambah dan berubah setiap tahun.
Hal ini dapat menjadi sinyal positif bagi para pencari peluang untuk bisa terjun dan berkontribusi dalam memulai usaha kuliner rumahan.

Suci Annisaa atau Amih merasakan sendiri bagaimana usaha kuliner rumahan bisa membantu situasi perekonomian keluarga. Amih bercerita, ia memulai semuanya dari modal memiliki oven tangkring di tahun 2017 dan menjual menu pasta dengan metode pre-order (PO).
Amih meyakini bahwa memulai usaha tidak melulu harus dengan modal besar dan skill khusus, melainkan harus memiliki niat dan eksekusi yang konsisten. Perempuan tidak anak itu juga mengakui bahwa dirinya tak memiliki latar belakang kuliner.
"Saya belajar mulai dari nol, membedakan lengkuas dan jahe, sampai akhirnya bisa mengembangkan menu di bisnis. Dari open PO, sekarang bisa menjual lebih dari satu juta porsi makanan, bisa beroperasi di ruko dua lantai, dan memiliki karyawan," kata Amih dikutip dari siaran pers, Jumat (25/3/2022).
Selain mengembangkan bisnis kuliner, Amih juga memiliki mimpi untuk bisa memberikan dampak yang lebih luas. Misalnya terkait banyaknya permintaan sharing resep di media sosial.
Karena semakin tingginya antusiasme terhadap resep Amih, ia memutuskan membuka Kelas Online di tahun 2019 sebagai salah satu upaya untuk mendukung aktivitas usaha kuliner rumahan.
Baca Juga: Tantangan Berbisnis Makanan Online
Tak disangka, yang awal pengambilan videonya dilakukan menggunakan smartphone, sekarang sudah memiliki lebih dari 15.000 peserta kelas.