Suara.com - Seorang wanita mengungkap bahwa dirinya tidak pernah tampil tanpa makeup. Bahkan saat berada di depan tunangan, wanita ini tetap tidak mau menunjukkan wajah tanpa makeup.
Melansir Daily Mail, wanita bernama Emily Hallet tersebut selalu memakai makeup karena punya tanda lahir berukuran besar di wajah.
Emily memiliki tanda lahir besar yang berwarna keunguan di sebelah wajah. Hal ini membuatnya sering diejek saat masih kecil.
Akibatnya, wanita 33 tahun ini selalu menutupi wajah dengan makeup. Bahkan, ia memakai foundation saat tidur.
Baca Juga: Curhat Wanita Soal File Pekerjaannya yang Dihapus oleh Tunangan, Alasannya Bikin Ikut Geram
Tidak hanya itu, tunangan Emily selama 5 tahun juga belum pernah melihat wajah aslinya. Emily akan bangun lebih pagi dari tunangannya dan langsung menutupi tanda lahir di wajah dengan foundation.
Karena tanda lahir berukuran besar tersebut, Emily mengungkap jika wajahnya jadi seperti mengalami luka bakar.
Tidak hanya itu, Emily merasa jika pria memperhatikannya hanya karena tanda lahir besar tersebut alih-alih tertarik padanya.
"Pasanganku belum pernah melihatku tanpa makeup. Tapi dia tahu tanda lahirku ada di sana karena kau masih bisa melihatnya dengan makeup. Aku membencinya. Itu menjijikkan."
"Aku tidak menghapus makeup dan terus menambahkannya sepanjang hari. Ketika aku mandi di malam hari, aku memakai makeyp sebelum tidur," lanjutnya.
Baca Juga: Bermula dari Cinlok, Tom Hiddleston Dikabarkan Tunangan dengan Zawe Ashton
Emily juga membuat aturan agar sang tunangan tidak membicarakan soal tanda lahir miliknya. Untunglah, tunangan Emily menerima permintaan tersebut dan bisa memahami dirinya.
Emily sendiri mulai memakai makeup di umur 18 tahun karena khawatir dirinya tidak akan bisa menemukan pasangan.
Sementara saat masih kecil, wanita ini pernah melakukan perawatan dengan laser untuk mengurangi warna keunguan di kulitnya dan mencegah tanda lahirnya bertambah besar.
Kini, Emily sendiri membuat laman GoFundMe untuk menggalang dana demi perawatan lebih lanjut. Emily harus menjalani 8 perawatan dengan biaya 600 poundsterling (Rp11 juta) per sesi.