Suara.com - Pawang hujan sirkuit Mandalika, Rara Istiani Wulandari, terus menjadi sorotan setelah dirinya beraksi melakukan ritual penangkal hujan di gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia atau MotoGP, pada Minggu (20/3/2022).
Baru-baru ini, Rara bahkan hadir di podcast Deddy Corbuzier. Dalam kesempatan tersebut, mantan suami Kalina Octarina ini mewawancarai perempuan dengan julukan 'pawang hujan milenial' tersebut seputar pekerjaannya.
Dari sana terungkap, beberapa hal yang dilakukan Rara sebelum dan sesaat melakukan ritual untuk memanggil hujan maupun matahari. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai ritual tersebut, berikut beberapa fakta menarik yang bisa kamu ketahui.
1. Membawa Perlengkapan Unik
Dalam ritualnya untuk memanggil matahari maupun hujan, Rara terlihat membawa berbagai perlengkapan, yang ia adopsi dari berbagai budaya, untuk bisa berkomunikasi dengan alam.
Mulai dari cawan emas atau singing bowl asal Tibet, cabai dan bawang yang ditusuk ke tanah dari budaya Kejawen, hingga dupa yang lebih universal.
"Ini ada bawang, cabe, bawang kemudian tusuk, sebeneranya ini kode alam semacam SOS lah," ungkap Rara dikutip Suara.com dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, Jumat (25/3/2022).
Rara menyebut jika cabe dan bawang yang ditusuk adalah kode darurat pada alam. Sehingga tahu jika di daerah tersebut sedang ada acara menunda hujan oleh pawang hujan.
"Karena awan dan alam lain tuh tahu kalau ada kode gini (cabe dan bawang yang ditusuk) lagi dipawangin," tuturnya.
2. Membawa Miniatur Semar
Benda lain yang dibawa Rara saat melakukan ritual adalah Semar. Alasan Rara menggunakan Semar selain karena merupakan tokoh favoritnya, adalah prinsip tokoh pewayangan tersebut yaitu 'eling lan waspada'.
Baca Juga: Profil Gus Muwafiq, Ulama NU yang Sebut Aksi Rara Si Pawang Hujan MotoGP Mandalika Tidak Syirik
"Karena kan kalo Semar itu prinsipnya 'Eling lan waspada'. Jadi seseorang yang jadi pawang hujan harus sabar, harus tenang, harus ingat," ujar dia lagi.