Suara.com - Berdasarkan Indeks Literasi Digital Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kemenkominfo serta Katadata Insight Center pada tahun 2021, Indeks Literasi Digital Indonesia berada di angka 3,49.
Angka tersebut menempatkan indeks literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang, dengan skala skor indeks 0 sampai 5. Selain itu, mengacu pada laporan yang dirumuskan McKinsey pada 2019, pihaknya memprediksi pada 2030 akan ada sekitar 23 juta pekerjaan yang tergeser oleh otomatisasi.
Hal ini diikuti sekitar 27 sampai 46 juta pekerjaan baru yang akan hadir, namun 10 juta dari pekerjaan tersebut akan menjadi jenis pekerjaan baru yang membutuhkan keterampilan-keterampilan baru, termasuk digital intelligence.
Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan talenta yang melek digital melonjak secara eksponensial seiring dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang menggunakan teknologi.
Baca Juga: TikTok Luncurkan Fitur Pusat Literasi Digital di Indonesia
Dikatakan Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi, saat ini Indonesia membutuhkan semangat baru untuk dapat memanfaatkan teknologi secara positif, kreatif, dan produktif.
"Kita perlu talenta-talenta yang melek teknologi yang akrab dengan dunia digital, dan kelas-kelas CfDS yang memfasilitasi peningkatan kapasitas dan pengetahuan terkait teknologi untuk publik," kata Dedy Permadi dikutip dari siaran pers, Kamis (24/3/2022).
Untuk mewujudkan hal tersebut, Kemenkominfo dan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi bekerjasama dengan Center for Digital Society (CfDS) Fisipol UGM meluncurkan rangkaian Mata Kuliah Kecerdasan Digital (MKKD) 2022.
Kelas mata kuliah tersebut dibuka oleh Dedy Permadi dan dilanjutkan dengan Diskusi Digital Intelligence yang dibawakan oleh Tasya Kamila dan Fiki Naki sebagai perwakilan dari talenta digital Indonesia.
MKKD 2022 dibagi menjadi dua kelas. Pertama, kelas Kecerdasan Digital Dasar yang membahas topik-topik yang berkaitan dengan critical thinking, design thinking, privasi dan perlindungan data, komunikasi digital, etika digital, dan tata kelola digital. Kelas dasar ini akan diajarkan oleh peneliti-peneliti dari CfDS.
Baca Juga: Pemerintah Berencana Bangun 11 Stasiun Satelit Bumi Dukung Operasional Satelit SATRIA-1
Kedua, kelas Kecerdasan Digital Lanjutan yang akan dibagi menjadi lima bagian, termasuk topik seputar keamanan siber, ilmu data, AI, pemrograman, dan metaverse. Kelas lanjutan ini akan diajarkan oleh para akademisi, praktisi, dan pakar lintas disiplin ilmu.