Jangan Salah Kaprah, Ini Bedanya Burnout Dan Stres Biasa

Kamis, 24 Maret 2022 | 17:10 WIB
Jangan Salah Kaprah, Ini Bedanya Burnout Dan Stres Biasa
Ilustrasi burnout (pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Stres kerap terjadi saat seseorang merasa lelah dengan pekerjaan dan aktivitasnya sehari-hari. Namun, Anda tidak boleh abai saat sinyal stres datang. Karena jika dibiarkan dan tidak ditangani, stres bisa berujung pada burnout.

Ketika seseorang mengalami tuntutan terhadap pekerjaannya, ia bisa saja memaksakan diri untuk mengambil waktu kerja lebih banyak, sehingga mengurangi waktu istirahatnya. Inilah yang pada akhirnya memicu burnout. Berbeda dengan stres biasa, burnout adalah kelelahan secara emosional, mental, dan juga fisik. Tidak hanya terjadi pada pekerja saja, burnout juga terjadi pada pelajar dan ibu rumah tangga.

Lalu, apa yang bisa menjadi pembeda apakah kita mengalami stres biasa atau justru sudah mengalami burnout? Berikut penjelasan Psikolog Klinis & Co-Founder Deep Small Talk, Nadia Felicia, dalam acara Techminar ‘Know Your Limit and Avoid Burn Out’, beberapa waktu yang lalu.

Stres

Baca Juga: Ris Ricis Mengaku Sempat Stres saat Trimester Pertama, Kenali Gejalanya

Menurut Nadia, stres biasa merupakan respon yang normal ketika individu mengalami tuntutan pekerjaan tertentu. Misalnya deadline atau interview kerja. Tidak hanya itu, stres juga bisa berdampak positif dan juga negatif. Dampak positifnya, misalnya, bisa membuat orang semakin bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaannya.

“Kalau stres ini respon yang normal sebenarnya. Bedanya kalau di sini, kalau stres kita masih punya harapan buat menyelesaikan tugas tertentu,” ungkap Nadia.

Burnout

Berbeda dengan stres, burnout justru terjadi ketika seseorang merasakan stres yang berlebihan hingga berkepanjangan. Dan biasanya proses ini datang secara bertahap. Ditandai dengan ia tak lagi merasa mampu untuk menyelesaikan tugas. Seandainya memaksakan diri pun, ia tidak akan efektif dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan, dan merasa putus asa.

“Kalau burnout di sini sudah berlebihan. Jadi di sini seseorang merasa tidak mampu, bahkan urusan pergi ke tempat kerja pun sudah malas. Dan akhirnya pekerjaan kurang efektif,” ungkap Nadia lebih lanjut.

Baca Juga: 5 Tanda Seseorang Mengalami Burnout, Buruan Ambil Cuti!

“Bahkan lebih banyak malas dan menjauh dari pekerjaannya,” pungkas Nadia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI