Suara.com - Semakin banyak masyarakat memburu destinasi wisata hidden gem alias tempat wisata yang jarang diketahui. Namun, penemuan destinasi wisata tersembunyi ini bisa jadi pisau bermata dua, lho. Karena jika semakin banyak didatangi masyarakat, justru bisa memicu kerusakan alam.
Menanggapi hal ini, penyanyi Pradikta Wicaksono atau yang akrab disapa Dikta, punya pandangan menarik tentang fenomena semakin banyaknya anak muda yang berburu destinasi wisata hidden gem.
Menurut mantan vokalis Yovie and Nuno itu, berwisata tetap harus dibarengi dengan praktik menjaga kelestarian alam itu sendiri.
Apalagi jika alam itu dirusak dengan perilaku membuang sampah sembarangan, mengambil sesuatu dari alam, maka lokasi itu tidak lagi jadi hidden gem.
Baca Juga: 7 Keasyikan di Kebun Binatang Bandung, Nonton Teater Satwa hingga Naik Unta
"Menurut aku, semua tempat wisata hidden gem kalau dirusak nggak akan jadi hidden gem," ungkap Dikta dalam konferensi pers #PelukUntukOrangutan dari Kiehl's, Rabu (23/3/2022).
Sehingga lelaki berusia 36 tahun itu meyakini, selama lokasi hidden gem dijaga keindahan alamnya dengan tidak dirusak, maka alam juga akan tetap lestari.
"Tapi aku yakin anak muda saat ini yang suka cari hidden gem, kesadaran jaga lingkungannya sudah besar," terang Dikta.
Lelaki yang aktif melakukan kegiatan di alam, termasuk berolahraga outdoor seperti freedive ini, lantas berpesan, untuk anak muda yang hobi cari hidden gem tapi belum sadar menjaga alam, cara seperti vandalisme bukanlah perilaku yang patut dibanggakan.
Vandalisme adalah aksi merusak dan menghancurkan hasil karya seni atau benda dan tempat berharga, termasuk membubuhkan tulisan seperti atas batu di alam.
Baca Juga: Kebun Buah Mangunan, Destinasi Wisata Jogja Layaknya Negeri di Atas Awan
"Suka usil itu, misalnya Indonesia ada fosil dinosaurus ditulis-tulis, 'i am was here' (aku pernah di sini), itu ngerusak. Kita juga diajari ke satu tempat jangan ambil apapun, jangan rusak apapun, yang boleh diambil hanya memori di kepala kita," tutup Dikta.