Suara.com - Saat ini isu G20 atau Group of Twenty sedang ramai dibicarakan di Indonesia. Tapi tidak banyak masyarakat yang mengerti makna dari G20 tersebut.
Padahal ini merupakan agenda besar dunia yang bertujuan menjalin kerjasama antar puluhan negara di dunia. Lantas, apa itu G20 yang akan segera digelar di Indonesia?
Mengutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kamis (23/3/2022) G20 adalah forum kerjasama multilateral yang terdiri dari 19 negara dan satu kawasan ekonomi Uni Eropa.
G20 dibentuk untuk mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang dan inklusif.
Baca Juga: Energy Transition Working Group Digelar Pekan Ini, Berikut Sejumlah Isu yang Dibahas
Sejarah Asal Mula G20
G20 didirikan pada 1999 atas inisiasi kelompok G7 yaitu Kanada, Prancis, Jerman, Amerika Serikat, Jepang, Italia, dan Inggris. Adapun forum multilateral antara negara dan organisasi ini dibentuk untuk menangani beberapa krisis ekonomi yang melanda dunia.
Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral yang terlibat saat itu hanya fokus bagaimana mencari solusi untuk mengatasi krisis atau isu di seputar kebijakan fiskal dan moneter global (kebijakan keuangan internasional)
Kebijakan fiskal adalah keputusan atau kebijakan yang diambil pemerintah agar ekonomi stabil secara makro.
Daftar anggota G20
Ada 19 negara yang tergabung sebagai anggota G20, antara lain: Afrika Selatan, Amerika, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Mexico, Korea Selatan, Rusia, Prancis, China, Turki, dan Uni Eropa.
Baca Juga: Indonesia Jadi Tuan Rumah KTT G20, Energy Transition Working Group Digelar Pekan Ini
Tema Presidensi G20 Indonesia
Presidensi G20 Indonesia tahun ini mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger” atau “Pulih Bersama”. Tema tersebut terinspirasi dari salah satu nilai dasar bangsa Indonesia yang menjadi budaya, yaitu gotong royong.
Presidensi Indonesia dalam G20 merupakan hal yang penting karena Indonesia sedang memegang estafet kepemimpinan dalam forum kerja sama 19 negara dan Uni Eropa. Sehingga Kemendikbud mengajak semua pihak agar bisa berkolaborasi dan saling menguatkan untuk pulih bersama pascapandemi Covid-19.