Suara.com - Seperti halnya ras Asia pada umumnya, siswa di Tokyo memiliki warna rambut alami hitam. Namun, untuk mereka yang tidak memiliki warna rambut alami hitam, sekolah mengharuskan mereka untuk mewarnainya menjadi hitam untuk menciptakan tampilan seragam.
Tentu saja aturan ini menimbulkan kontroversi di kalangan orangtua dan masyarakat. Hingga akhirnya, beberapa waktu lalu, anggota Dewan Pendidikan Metropolitan Tokyo mendiskusikan tentang apakah sudah waktunya menyingkirkan beberapa aturan sekolah yang absurd tersebut.
Dilansir dari Soranews21, selama tahun ajaran 2021, sebanyak tujuh sekolah menengah umum di Tokyo masih mewajibkan siswa dengan rambut non-hitam alami untuk mewarnainya menjadi hitam. Namun, kini telah diputuskan bahwa untuk tahun ajaran 2022 yang akan segera dimulai, aturan tersebut telah sepenuhnya dihapuskan, dan tidak lagi berlaku di sekolah menengah di kota mana pun.
Reformasi lain terkait warna adalah soal aturan warna pakaian dalam siswa. Sebelumnya, sebanyak 13 sekolah menengah memiliki aturan yang menentukan warna pakaian dalam yang harus dikenakan oleh siswa, dengan tujuan mencegah pakaian dalam terlihat dari balik seragam mereka. Namun kini, aturan tersebut dicabut, dan sekolah tak lagi akan mengurus soal warna pakaian dalam siswa.
Baca Juga: Siswa Merajuk Karena Ditegur Guru Tak Boleh Main HP, Keluar Kelas dan Pukul Pintu: Eh Eh Tai Lesu
Reformasi peraturan ini dilakukan setelah satu tahun peninjauan yang dilakukan oleh dewan, mencakup wawancara dan diskusi dengan kelompok siswa, pendidik, dan orang tua.
“Penting untuk menghormati lingkungan di mana siswa dapat berpikir secara mandiri dan membuat keputusan sendiri. Saya merasa ini adalah langkah besar ke arah itu,” kata anggota dewan pendidikan Yuto Kitamura
Perlu digarisbawahi, meski sekolah tidak lagi memaksa siswa dengan rambut alami non-hitam untuk mewarnainya menjadi hitam, bukan berarti siswa yang memiliki rambut hitam alami diperbolehkan mewarnainya dengan warna lain. Karena itu, 20 sekolah menengah atas pada tahun 2022 masih akan menerapkan sistem di mana siswa dengan rambut non-hitam alami menyerahkan jigi shomeisho, atau sertifikat rambut alami jika tidak mewarnai rambut mereka menjadi hitam.