Suara.com - Penghapusan total aturan yang membatasi interaksi dan kegiatan masyarakat benar-benar dilakukan oleh Inggris. Terhitung sejak 18 Maret 2022, tidak ada lagi kewajiban tes Covid-19 ataupun karantina bagi pelancong dari luar negeri, bahkan bagi yang belum divaksinasi sama sekali.
Dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengatakan langkah ini merupakan aksi nyata hidup berdampingan dengan Covid-19. Salah satu buktinya adalah 86% dari total populasi telah menerima dosis kedua dan 67% dari populasi telah mendapatkan booster atau dosis ketiga.
Kebijakan ini diambil tepat sebelum Kedutaan Besar Inggris Jakarta meluncurkan Buku Panduan baru untuk perjalanan ke Inggris, khusus untuk wisatawan Indonesia. Buku Panduan bertajuk 'Ayo ke UK' ini menyediakan berbagai ide perjalanan menarik melintasi empat negara di Kerajaan Inggris Raya – Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara; serta informasi penting bagi wisatawan, mulai dari pilihan makanan halal hingga tips budaya. Buku panduan ini rencananya akan terbit pada Kamis, 24 Maret 2022 mendatang.
“Inilah saat yang kita semua tunggu. Kebijakan ini membawa kembali wisata atau perjalanan kita hampir ke normalitas sebelum COVID. Kami tidak akan berpuas diri. Inggris akan terus melanjutkan kolaborasi erat kami dengan mitra-mitra terkait dalam pengurutan genom COVID-19, sehingga kami siap untuk menangani varian baru jika muncul. Namun untuk saat ini, ini adalah momen untuk dirayakan – karena pariwisata dan perjalanan bisnis – akan semakin mudah," ujar Jenkins dalam keterangan resminya.
Baca Juga: Ratu Elizabeth Absen dalam Agenda Commonwealth Day, Orang Dalam Istana: Charles Sudah Menjadi Raja
Jenkins mengatakan pada tahun 2021, jumlah orang Indonesia yang bepergian ke Inggris adalah 9.670 – kurang dari seperlima dari 55.000 angka pra-pandemi. Tetapi tingkat penerimaan bagi orang Indonesia yang mengajukan permohonan visa Inggris tetap tinggi – yaitu 91% dari mereka yang mengajukan permohonan di semua jenis visa – mulai dari visa kunjungan, bekerja, belajar, hingga keluarga. Warga Negara Indonesia yang mengisi formulir dengan benar dan memberikan informasi yang diminta – hampir semuanya berhasil mendapatkan visa Inggris.
Penghapusan pembatasan tentu dilakukan dengan kontrol yang ketat. Menteri Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris Sajid Javid mengatakan akan terus memantau dan melacak varian baru yang potensial dan menyiapkan tindakan yang dapat diterapkan dengan cepat, jika diperlukan, untuk menjaga agar kita semua tetap aman.
Ia juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang berhasil mensukseskan program vaksinasi nasional. Untuk memastikan perlindungan kesehatan masyarakat, pemerintah akan mempertahankan berbagai tindakan darurat sebagai langkah alternatif, yang akan memungkinkannya mengambil tindakan cepat dan proporsional, jika diperlukan, untuk menunda varian berbahaya COVID-19 di masa depan yang memasuki Inggris.
"Di masa depan, pendekatan standar pemerintah adalah menggunakan langkah-langkah yang tidak terlalu ketat, jika sesuai, untuk meminimalisir dampaknya sejauh mungkin terhadap perjalanan – mengingat tingginya biaya pribadi, ekonomi dan internasional yang dapat ditimbulkan oleh tindakan pembatasan – tindakan darurat hanya akan dilakukan dan diimplementasikan dalam keadaan ekstrim. Mengingat keadaan pandemi saat ini, kami berharap volume perjalanan global kembali normal," tutupnya.
Baca Juga: Siap-siap, Podcast Solo Meghan Markle akan Dirilis dalam Waktu Dekat