Suara.com - Hari Hutan Sedunia diperingati setiap tanggal 21 Maret. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan kita semua betapa hutan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari sumber air yang diminum, bahan utama buku yang digunakan untuk menulis, hingga penyokong bangunan rumah dan tempat tinggal.
Begitu besarnya peranan hutan, namun ternyata tidak sebanding dengan timbal balik yang diberikan manusia dalam merawat hutan.
Dikutip dari BBC News Indonesia, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa negara tahun 2020 merupakan yang terburuk selama hampir 20 tahun terakhir. Hal ini disebabkan cuaca panas berkepanjangan akibat perubahan iklim dan penggundulan hutan yang terjadi. Jika hal ini dibiarkan terus menerus, luas lahan hutan di bumi akan semakin berkurang.
Selain itu, asap karbon yang ditimbulkan dapat menyebabkan polusi udara dan gangguan pernapasan, merusak ekosistem, mengganggu keberlangsungan spesies yang ada di dalamnya, dan lain-lain.
Baca Juga: Ngeri! Tukang Ojek Ditemukan Tewas Membusuk di Hutan, Tempurung Kepala Lepas
Untuk itu, tidak ada salahnya untuk menerapkan beberapa langkah sederhana namun tetap berdampak dalam melestarikan hutan berikut ini:
1. Mengurangi Penggunaan Kertas
Seperti yang kita ketahui, kertas dan tisu yang rutin kita gunakan setiap hari berasal dari batang pohon. Untuk itu, mengurangi penggunaan kertas dan tisu dapat menekan proses penebangan pohon di hutan.
Cara lainnya, bisa dengan menggunakan kertas daur ulang ataupun kain yang dapat dicuci agar mengurangi penggunaan tisu sekali pakai.
2. Menanam Pohon untuk Reboisasi Hutan
Setiap tahunnya, jumlah pohon di hutan semakin berkurang. Salah satu langkah kecil dan berdampak yang bisa dilakukan adalah dengan menanam pohon, bisa dimulai dari tempat tinggal masing-masing. Bisa juga dilakukan dalam skala yang lebih besar, dengan berkumpul bersama komunitas untuk menanam dan menyebarkan bibit pohon, misalnya.
3. Mengelola Sampah dan Limbah yang Dihasilkan
Untuk memastikan agar ekosistem hutan tetap terjaga, pengelolaan sampah dan limbah turut perlu untuk diperhatikan. Sudah sewajibnya untuk tidak membuang sampah dan limbah ke hutan. Tidak pula dengan membakar sampah atau rumput kering di hutan untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan.
Baca Juga: Pemkot Pontianak akan Selidiki Bangunan yang Berdiri di Lahan Bekas Karhutla
Mulailah berkoordinasi untuk mengelola sampah dan limbah rumah tangga dengan komunitas lingkungan/pemerintah daerah untuk pengelolaan sampah dan limbah yang lebih bertanggung jawab.
4. Mendukung Upaya Pelestarian Lingkungan
Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan dalam merawat Hari Hutan Sedunia ini yaitu mendukung upaya pemerintah maupun organisasi terkait dalam upaya pelestarian lingkungan. Hal ini dapat diwujudkan dalam bentuk dukungan langsung maupun finansial dalam setiap kegiatan yang dilakukan.
Seperti yang dilakukan oleh platform donasi online Ayobantu, yang turut menggalang donasi dalam kategori lingkungan hidup. Salah satu kampanye yang sedang diusung bertajuk “Solusi Iklim Alami” yang dilakukan bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).
Kampanye ini merupakan bagian dari rangkaian strategi mitigasi yang meliputi usaha untuk melindungi hutan, lahan gambut, dan hutan mangrove. Rangkaian program mitigasi ini menargetkan untuk mencapai lebih dari sepertiga target penurunan emisi karbon secara global pada 2030.
5. Berpartisipasi dalam Usaha Perlindungan Satwa
Melindungi hutan berarti merawat rumah bagi ratusan spesies penghuninya, termasuk para satwa di dalamnya. Beberapa hewan asli seperti Harimau Sumatera, Badak Bercula Satu, dan Orangutan sudah masuk kategori langka dan terancam kepunahan.
Maraknya perburuan ilegal, rusaknya hutan yang menjadi habitat, dan kejahatan pada satwa lainnya menjadi penyebab dari ancaman hilangnya satwa-satwa ini. Beberapa satwa yang sudah dirawat di kebun binatang pun juga mengalami tantangan serupa, dengan sulitnya keadaan yang dihadapi oleh para pengelola kebun binatang di masa pandemi.
Jika ingin membantu, Ayobantu dan lembaga sosial, Filantra, berkolaborasi dalam kampanye "Patungan Pakan Satwa". Seluruh donasi yang terkumpul akan disalurkan ke berbagai kebun binatang di seluruh Indonesia untuk memastikan kesejahteraan satwa-satwa yang ada.
Tentunya, seluruh langkah-langkah ini dapat menghasilkan dampak yang besar jika dilakukan oleh semua pihak bersama-sama. Karena hutan adalah rumah seluruh spesies di dalamnya, hutan adalah paru-paru dunia, hutan patut dijaga untuk menjaga keseimbangan alam kita. Selamat Hari Hutan Sedunia!