Di Indonesia Ada Pawang Hujan, Tapi Negara Lain Lakukan Hal Ini untuk Modifikasi Cuaca

Senin, 21 Maret 2022 | 15:32 WIB
Di Indonesia Ada Pawang Hujan, Tapi Negara Lain Lakukan Hal Ini untuk Modifikasi Cuaca
Pawang hujan lakukan ritual di Sirkuit Mandalika (Instagram/ @klikkalteng)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Praktik modifikasi cuaca, termasuk menangkal hujan menjadi sorotan setelah pawang hujan Rara Istiani Wulandari berhasil membuat hujan deras mendadak berhenti, saat gelaran MotoGP Mandalika pada Minggu (20/3/2022).

Dalam beberapa wawancara, Rara sendiri sempat mengungkap cara kerja yang melibatkan praktik supranatural dan klenik di mana ia akan berkomunikasi dengan alam dan membuat awan-awan hitam menyingkir.

Namun, tahukah kamu jika sebenarnya banyak modifikasi cuaca juga telah dipakai untuk berbagai hal besar serupa?

Bedanya, mereka tak menggunakan jasa pawang hujan seperti di Indonesia, melainkan menggunakan eksperimen ilmiah yang dilakukan oleh para ahli. Eksperimen ini kemudian dikenal dengan istilah penyemaian awan.

Rara, pawang hujan sirkuit Mandalika (Twitter.com/MotoGP)
Rara, pawang hujan sirkuit Mandalika (Twitter.com/MotoGP)

Dilansir Business Insider, semuanya dimulai pada tahun 1940-an, ketika sepasang ilmuwan dari General Electric Co. bereksperimen dengan menggunakan awan yang sangat dingin untuk merangsang pertumbuhan kristal es saat mendaki Gunung Washington.

Gunung yang terletak di New Hampshire ini sering disebut sebagai "gunung paling badai di dunia" dan dianggap sebagai tempat utama untuk pengujian cuaca dingin. Setelah serangkaian percobaan di sana dan di New York, kedua peneliti berhasil membuat hujan menggunakan peluru iodida perak.

Mereka mendapat paten untuk teknik yang disebut sebagai penyemaian awan, pada tahun 1948. Nah, penasaran seperti apa praktik modifikasi cuaca dipakai di berbagai belahan dunia itu? Berikut daftarnya.

1. Olimpiade China 2008

Olimpiade Beijing China [Foto: ANTARA]
Olimpiade Beijing China [Foto: ANTARA]

Menggunakan persenjataan roket, artileri dan pesawat, China mencoba untuk 'meledakkan' awan dari udara. Dilansir CNN, seorang ahli meteorologi mengatakan kepada majalah Beijing, ini adalah teknik yang dinamakan penyemaian awan. Lewat praktik ini, hujan bisa membasahi Beijing sehari sebelum Olimpiade 2008 digelar. Sehingga upacara pembukaan acara olahraga terbesar itu bebas hujan.

Baca Juga: Soal Pawang Hujan di MotoGP Mandalika, PKS: Geli, Masih Ada Saja Percaturan Dukun dan Teknologi di Abad Modern

Sudah menjadi tradisi di Beijing untuk melakukan penyemaian awan sebelum hari libur umum, seperti Hari Nasional pada 1 Oktober, untuk menurunkan hujan, menghilangkan polusi, dan memastikan langit cerah pada hari itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI