Pernah Kirim Foto Dengan Ponsel Lewat Infra Merah, Ternyata Begini Mekanismenya

Senin, 21 Maret 2022 | 11:35 WIB
Pernah Kirim Foto Dengan Ponsel Lewat Infra Merah, Ternyata Begini Mekanismenya
Ilustrasi handphone. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kehidupan manusia cukup terbantukan dengan temuan sinar inframerah. Salah satu pemanfaatan inframerah yang mudah ditemui ada pada remote televisi.

Pada bagian atas remote pasti akan ada lampu kecil yang akan menyala jika tombol ditekan. Kemudian pada layar televisi juga terdapat hal yang sama. 

Apabila ada benda yang menghalangi penerima sinyal dari remote, pasti televisi tidak akan bisa dioperasikan. Karena informasi yang dikirimkan sinar tidak sampai.

Sinar inframerah pertama kali ditemukan oleh ilmuwan asal Jerman Friedrich Wiliam Herschel pada 1800. Di masa itu, Herschel akrab dengan penemuan Newton yang mengatakan bahwa sinar matahari dapat dipisahkan menjadi komponen kromatis terpisah melalui pembiasan kaca prisma.

Baca Juga: Daftar Negara Paling Kecanduan Smartphone, Ada Indonesia?

Herschel melakukan percobaan dengan mengarahkan kaca prisma ke cahaya matahari, lalu mengukur suhu tiap warnanya. Ia ingin mengetahui seberapa banyak panas yang melewati filter warna berbeda. 

Saat mengukur suhu dengan spektrum cahaya ungu, biru, hijau, kuning, oranye, dan merah, dia mendapati bahwa semakin mendekati warna merah, suhunya semakin meningkat.

Uniknya, ketika Herschel mencoba mengukur suhu di luar bagian merah, tempat di mana tidak ada sinar matahari, suhu itu yang paling tinggi.

Ia pun meneliti tentang sinar panas yang 'terpisah' dari berbagai cahaya tampak tadi. Temuannya kemudian menghasilkan sinar inframerah.

Dikutip dari Ruang Guru, sinar inframerah memiliki panjang gelombang antara 760 nm sampai 1000 µm dan frekuensi 30 GHz sampai 40.000 GHz. 

Baca Juga: Bocoran Desain iPhone Layar Lipat Apple, Mirip Samsung Galaxy Z Flip 3

Dalam teori fisika, benda panas akibat getaran atomik dan molekuler dianggap memancarkan gelombang panas dalam bentuk sinar inframerah. Oleh sebab itu, sinar inframerah sering disebut dengan radiasi panas.

Karena, apa pun yang mengandung panas akan memancarkan radiasi sinar inframerah. Termasuk juga api.

Meskipun ada kata 'radiasi', sinar inframerah hanya sekadar panas. Sehingga tidak berbahaya bagi tubuh. Selain remote televisi, sejumlah benda lain juga xilengkapi dengan sinar inframerah agar memudahkan saat digunakan.

Misalnya saja, sebelum ponsel android dibuat, ada masanya handphone memiliki fitur andalan berupa infrared. Ada semacam lapisan hitam yang menempel di badan handphone, fungsinya untuk mengirim foto araupun dokumen antar ponsel.

Nantinya, kedua handphone harus didekatkan dengan jarak beberapa senti, lalu menunggu beberapa detik hingga file terkirim.

Saat ini, inframerah juga masih dipakai di smartphone. Tapi dengan fungsi yang berbeda. Seperti sistem Face ID yang digunakan itu memakai kamera dan sensor inframerah. 

Selain itu, kamera yang ada di bioskop juga menggunakan inframerah. Agar bisa tahu apakah ada penonton yang merekam film bajakan atau tidak.

Dalam ilmu kedokteran, inframerah digunakan pada alat terapi cacar dan encok. Serta alat fotografi diagnosa penyakit. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI