Suara.com - Ritual dalam kepercayaan adat istiadat tidak akan pernah hilang dari pemikiran masyarakat. Baik itu mengusir roh halus hingga mencegah hujan untuk acara-acara besar.
Meski hujan memberikan berkah yang besar, untuk benerapa kesempatan hujan juga membuat beberapa acara menjadi batal dan tidak lancar.
Karena itu, ada profesi pawang hujan yang dianggap bisa menangkal hujan.
Setidaknya ada tiga ritual dalam mencegah hujan. Apa saja? Simak selengkapnya berikut ini!
1. Menusuk Cabai di Sapu Lidi
Di Kalimantan Selatan khususnya masyarakat Banjarmasin, memiliki cara tersendiri untuk menangkal hujan. Mereka yang ingin menggelar hajatan biasanya akan menusuk cabai atau lombok merah dengan lidi, lalu ditempatkan di bawah tenda atau depan rumah tempat digelarnya hajatan.
Biasanya, cabai ini akan diletakan sehari sebelum acara, bahkan ada juga yang diikat tali di bagian ujungnya, lalu digantung di kolong rumah.
2. Sempak Tolak Hujan
Melansir dari laman Mojok, cara ini telah populer di kalangan masyarakat. Biasanya para penyelenggara hajatan akan melempar sempat ke atap tempat kejadian perkara. Sempak yang digunakan tentu bukan sembarang sempak, melainkan sempak yang belum dicuci alias bekas pakai.
3. Tidak Mandi
Salah satu metode penangkal hujan adalah dengan melakukan mandi. Konon dikatakan, jika ingin melangsungkan sebuah acara, si pemilik hajat tidak diperbolehkan mandi pada saat hari acara dilangsungkan. Ketika acara berlangsung, pemilik hajat atau ketua panitia juga harus disembur air putih oleh beberapa orang tepat di wajahnya.