Suara.com - Dalam menjalani hidup sehari-hari, manusia sangat mungkin menghasilkan sampah anorganik. Misalnya, kemasan sabun, tisu, struk belanja, hingga elektronik rusak.
Tidak seperti sampah organik yang berasal dari alam, sampah anorganik tidak dapat diurai. Sehingga pembuangannya harus dikelola dengan benar agar sampah anorganik tidak menumpuk yang pada akhirnya justru berisiko jadi sarang penyakit.
Sustainability Development Executive Nutrifood Kenny Liana Siswanto mengatakan, ada tiga cara mudah untuk mengelola sampah anorganik dari rumah. Rumus paling sederhana adalah dengan menerapkan 3 AH yaitu cegah, pilah, dan olah.
"Cegah berarti berupaya untuk tifak mengonsumsi atau membeli barang yang berpotensi menjadi sampah. Caranya bisa dengan menggunakan barang yang digunakan berulang kali, seperti tas belanja, tempat minum, sedotan stainless, juga masker kain," tutur Kenny dalam webinar Green Movement Indonesia, Minggu (20/3/2022).
Baca Juga: Hari Daur Ulang Sedunia 2022: Yuk Lakukan 5 Cara Kelola Sampah di Rumah untuk Menyelamatkan Bumi
Meski telah berupaya melakukan pencegahan, sampah anorganik memang sulit disingkirkan dari kebutuhan hidup masyarakat.
Karenanya, kata Kenny, sebelum membuang sampah anorganik harus dipilah sesuai jenisnya. Seperti, kertas, plastik, kaca, kaleng, elektronik, dan sampah medis.
"Tips melakukan pilah sampah dengan mulai saja dulu. Tidak harus menyediakan enam temoat sampah berbeda, bisa dengan barang yang ada di rumah seperti kardus. Karena tidak semua jenis sampah jumlahnya akan banyak. Misalnya, seperti kaca dan kaleng," ujarnya.
Selain dikumpulkan, sampah-sampah itu juga sebaiknya dalam kondisi bersih dan kering hingga nantinya akan dibuang.
Sampah anorganik yang telah dipilah sesuai jenisnya jangan hanya dibuang di tempat sampah rumah ataupun umum. Karena pada akhirnya hanya akan menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA).
Baca Juga: 5 Cara Sederhana Mengelola Sampah, Salah Satunya Pilah Sampah Organik dan Anorganik
Kenny mengatakan, lebih baik sampah dibuang ke bank sampah atau drop box tertentu. Karena tempat tersebut akan mengolah sampah anorganik untuk didaur ulang agar masa pakainya kebih panjang.
"Cara ketiga, olah sampah sehingga barang kembali memiliki nilai ekonomis dan berguna," ujar Kenny.
Ia mencontohkan, sampah kertas nantinya bisa diubah menjadi karton, kertas daur ulang, juga kardus. Sedangkan sampah plastik bisa didaur menjadi biji plastik yang nantinya sebagai bahan produk pembuatan ember.