Beberapa sampah yang termasuk dalam kategori sampah anorganik adalah sampah plastik, botol dan kaleng minuman, styrofoam, produk elektronik, dan kabel.
Bisa juga memilah sampah organik dan anorganik untuk mempermudah pengolahan dan daur ulang sampah.
Selain itu, dengan memisahkan sampah kering dan basah dapat mencegah timbulnya sarang bakteri dan bau yang tidak sedap.

2. Mendaur ulang sampah organik dan anorganik
Setelah mengorganisir sampah organik dan anorganik, bisa mendaur ulang kedua jenis sampah tersebut.
Sampah berbahan organik seperti sisa makanan, daun-daun kering dan kulit buah dapat diolah menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk berkebun.
Bisa juga menyimpan tanah yang dibutuhkan untuk memulai proses pengomposan dengan wadah kaca dengan tutup plastik.
Namun bila berkebun bukan hobi, pupuk kompos tersebut bisa didonasikan kepada organisasi di bidang perkebunan untuk dimanfaatkan kembali.
Sementara itu, sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi berbagai produk yang fungsional. Bisa juga mengumpulkan bungkus kopi yang sudah tidak terpakai dan menjadikannya tas belanja.
Selain itu, bisa juga mengubah bekas botol minum plastik menjadi pot tanaman. Selanjutnya letakkan pot hasil daur ulang tersebut di atas meja, atau menambahkan tali bekas pakai untuk digantung di teras rumah.
Baca Juga: Agar Mudah Didaur Ulang, Yuk, Mulai Lakukan Pemilahan Sampah dari Rumah

3. Menggunakan barang-barang hasil daur ulang
Selain melakukan daur ulang sendiri, juga dapat membeli dan menggunakan produk-produk yang dibuat dari bahan daur ulang.