Hari Daur Ulang Sedunia 2022: Yuk Lakukan 5 Cara Kelola Sampah di Rumah untuk Menyelamatkan Bumi

Sabtu, 19 Maret 2022 | 13:34 WIB
Hari Daur Ulang Sedunia 2022: Yuk Lakukan 5 Cara Kelola Sampah di Rumah untuk Menyelamatkan Bumi
Botol plastik bekas bisa dimanfaatkan lagi (reuse) untuk tempat tanaman. (Foto: Dok. IKEA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tanggal 18 Maret setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Daur Ulang Sedunia atau World Recycling Day.

Berbicara soal daur ulang erat kaitannya dengan pengelolaan sampah yang hingga kini belum maksimal penanganannya di Indonesia.

Padahal masalah sampah bila tidak dikelola dengan baik berdampak buruk bagi lingkungan hidup. Apalagi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan total sampah nasional telah mencapai 68,5 juta ton pada 2021.

Dari semua jenis sampah, sampah rumah tangga penyumbang terbesar total sampah nasional.

Baca Juga: Agar Mudah Didaur Ulang, Yuk, Mulai Lakukan Pemilahan Sampah dari Rumah

Oleh karena itu, sangat penting dan krusial untuk mulai mengelola sampah, setidaknya dimulai dari sampah rumah tangga.

Lantas, bagaimana cara tepat mengelola sampah rumah tangga? Anda bisa mengelola sampah rumah tangga dengan prinsip 3R: mengurangi sampah (reduce), menggunakan kembali (reuse) dan mendaur ulang (recycle).

Lalu bagaimana cara menerapkan 3 R tersebut? Berikut 5 cara mengelola sampah di rumah sesuai prinsip 3R, mengutip siaran pers IKEA, Sabtu (19/3/2022).

1. Memilah sampah organik dan anorganik
Pemilahan sampah adalah kegiatan memisahkan sampah sesuai dengan jenis sampah yaitu organik dan anorganik.

Menurut Zero Waste Indonesia, sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan alami dan dapat terurai secara biologis, seperti sisa makanan, kulit buah, ranting, dan dedaunan kering.

Baca Juga: Aesthetic! Ini 3 Ide Dekorasi Rumah dengan Barang Daur Ulang

Sementara itu, sampah anorganik adalah sampah yang sulit terurai secara alami dan membutuhkan penanganan di tempat khusus.

Beberapa sampah yang termasuk dalam kategori sampah anorganik adalah sampah plastik, botol dan kaleng minuman, styrofoam, produk elektronik, dan kabel.

Bisa juga memilah sampah organik dan anorganik untuk mempermudah pengolahan dan daur ulang sampah.

Selain itu, dengan memisahkan sampah kering dan basah dapat mencegah timbulnya sarang bakteri dan bau yang tidak sedap.

Ilustrasi memilah sampah. (Pexels)
Ilustrasi memilah sampah. (Pexels)

2. Mendaur ulang sampah organik dan anorganik
Setelah mengorganisir sampah organik dan anorganik, bisa mendaur ulang kedua jenis sampah tersebut.

Sampah berbahan organik seperti sisa makanan, daun-daun kering dan kulit buah dapat diolah menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk berkebun.

Bisa juga menyimpan tanah yang dibutuhkan untuk memulai proses pengomposan dengan wadah kaca dengan tutup plastik.

Namun bila berkebun bukan hobi, pupuk kompos tersebut bisa didonasikan kepada organisasi di bidang perkebunan untuk dimanfaatkan kembali.

Sementara itu, sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi berbagai produk yang fungsional. Bisa juga mengumpulkan bungkus kopi yang sudah tidak terpakai dan menjadikannya tas belanja.

Selain itu, bisa juga mengubah bekas botol minum plastik menjadi pot tanaman. Selanjutnya letakkan pot hasil daur ulang tersebut di atas meja, atau menambahkan tali bekas pakai untuk digantung di teras rumah.

Gunakan tas belanja yang bisa digunakan berkali-kali untuk menghindari tas atau kantorng belanja sekali pakai.(Foto: Dok. IKEA)
Gunakan tas belanja yang bisa digunakan berkali-kali untuk menghindari tas atau kantorng belanja sekali pakai.(Foto: Dok. IKEA)

3. Menggunakan barang-barang hasil daur ulang
Selain melakukan daur ulang sendiri, juga dapat membeli dan menggunakan produk-produk yang dibuat dari bahan daur ulang.

Dengan menggunakan produk hasil daur ulang, bisa mendukung pemanfaatan kembali limbah menjadi barang yang fungsional.

Pada jangka panjang, cara tersebut dapat mengurangi angka limbah yang belum terolah dan mendukung kelestarian lingkungan.

Kini, variasi produk berbahan dasar hasil daur ulang semakin beragam. Mulai dari kerajinan tangan seperti tas, hiasan, tempat pensil dan dompet kecil, hingga produk yang diproduksi dengan skala besar menggunakan mesin canggih di pabrik.

4. Meminimalisasi penggunaan plastik
Menyikapi tingginya sampah plastik, pemerintah menerapkan kebijakan kantong belanja reusable saat berbelanja di berbagai daerah di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Sehingga produk yang bisa digunakan ulang bisa jadi salah satu solusi, untuk mendukung Indonesia bebas sampah di 2030.

Produk yang bisa digunakan berulang kali bisa berupa kantong serbaguna untuk menyimpan bahan makanan dan barang-barang lainnya, yang juga bisa mengurangi kantong sampah plastik sekali pakai.

5. Mendonasikan barang yang sudah tak terpakai
Kini, semakin banyak organisasi nirlaba yang menerima donasi barang tak terpakai untuk dimanfaatkan kembali menjadi produk yang fungsional.

Salah satunya melalui program "Give for Care”, “Exchange Your Bottle Program”, dan “Food Aid”. Mulai 18 Maret 2022, bertepatan dengan peringatan Hari Daur Ulang Sedunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI