Jurusan Ekonomi Harus Tahu! 10 Prinsip Dasar Akuntansi untuk Buat Laporan Keuangan

Bimo Aria Fundrika | Dini Afrianti Efendi
Jurusan Ekonomi Harus Tahu! 10 Prinsip Dasar Akuntansi untuk Buat Laporan Keuangan
Ilustrasi akuntansi (shutterstock)

Aturan ini berlaku untuk semua laporan keuangan baik organisasi, lembaga, ataupun milik perusahaan.

Setelah kita memahami prinsip biaya historis dan pengakuan pendapatan, kita bahas prinsip ketiga, yakni prinsip pencocokan atau matching principle.

Matching artinya mempertemukan atau mencocokkan. Prinsip dasar akuntansi ini berkaitan dengan prinsip kedua yakni mempertemukan pendapatan.

Adapun beda pendapatan harus dicocokan dengan biaya yang harus dikeluarkan saat bertransaksi. Tujuannya, untuk agar kita dapat mengetahui, apakah sebuah perusahaan yang dihitung laporan  keuangannya, dalam situasi untung atau rugi.

4.  Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)

Baca Juga: Pelopor Pendidikan Manajemen Indonesia Resmi Raih Akreditasi Unggul Akuntansi

Prinsip ini mengutamakan konsistensi dalam metode dan standar yang digunakan dalam proses akuntansi.

Sebagai contoh, jika perusahaan menggunakan sistem accrual basis, maka sistem laporan keuangannya tidak boleh diganti-ganti.

5. Prinsip Pengungkapan Secara Lengkap (Full Disclosure)

Prinsip ini mengharuskan penyajian informasi di laporan keuangan secara lengkap. Ini karena para pemakai informasi akuntansi akan mengambil keputusan berdasarkan laporan keuangan yang lengkap.

Membuat laporan keuangan secara lengkap sangat penting, karena bila tidak lengkap, akan timbul banyak pertanyaan terkait kondisi keuangan perusahaan.  

Baca Juga: 5 Software Akuntansi Berbasis Cloud, Dijamin Murah

6. Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity Principle)