Suara.com - Beberapa waktu lalu, Indonesia dihebohkan dengan polemik Paris Fashion Week 2022, yang semakin membuka mata bahwa karya desainer Indonesia masih sulit meraih pasar internasional.
Hal ini ditanggapi Pengamat Fashion sekaligus Model Senior Indonesia, Okky Asokawati. Okky mengungkapkan, untuk bisa ekspansi ke pasar internasional, produk fashion lokal tidak bisa menggunakan cara instan.
"Tidak bisa instan semuanya itu butuh proses berkarya. Aku juga gak percaya sama sesuatu yang instan," ujar Okky kepada Suara.com di Jakarta beberapa waktu lalu.
Berikut ini kiat dan cara agar karya desainer Indonesia bisa eksis di industri fashion luar negeri ala Okky Asokawati:
Baca Juga: Netizen Angkat Jisoo BLACKPINK Sebagai Ratu Cover Depan Majalah Tahun Ini!
1. Punya Agensi di Luar Negeri
Meski terkesan sepele, namun menurut Okky agensi bisa berperan sangat vital dalam eksisnya karya desainer di luar negeri.
Fakta ini ia dapat saat berbincang dengan para desainer yang berhasil menunjukan eksistensi karyanya, yang berhasil dipakai para publik figur papan atas Hollywood.
"Kita nggak bisa nembus sendiri, jadi memang harus ada agency, dan agency inilah yang akan menjual, mencari publik figur internasional mana yang bajunya," jelas Okky.
2. Fokus Berkarya di Dalam Negeri
Seperti yang dikatakan Okky, bahwa tidak ada sesuatu yang instan. Sehingga sebelum memutuskan ekspansi ke luar negeri, desainer harus terus fokus mengembangkan karya fashion dalam negeri.
Pengembangan itu meliputi kualitasnya yang juga harus sesuai standar internasional. Terlebih jika berhasil mengembangkan ide desain yang tidak biasa dan berhasil menarik dunia internasional.
Baca Juga: Sempat Klaim Ikut Paris Fashion Week, Bos MS Glow Shandy Purnamasari Minta Maaf
"Nanti biasanya akan dihubungi, apalagi media sosial tidak mengenal batas negara. Kalau memang desain itu sesuatu yang lain, dan juga bervibe bernuansa internasional, itu bisa akan diambil," tutur Okky.
3. Peka Isu dan Tren Internasional
Membuat karya yang berkualitas saja tidak cukup agar desainer bisa berkancah di internasional, tapi juga memerlukan kepekaan menyampaikan nilai-nilai penting dalam karya desain yang dibuatnya.
Meski begitu, perempuan yang pernah menjadi anggota DPR-RI itu tidak menampik bahwa ada nilai lokal yang kerap dibawa ke internasional, tapi isu global juga tidak kalah penting untuk disampaikan.
"Batiknya, tenunnya memang ada, tapi bagaimana batik dan tenun itu harus mempunyai vibe yang internasional, untuk itu dia harus punya wacana internasional, dia gak bisa wacana yang nasional aja," papar Okky.