Apa Itu Sindrom Overtraining, Kemudian Bagaimana Cara Mencegahnya Agar Tubuh Tetap Bugar?

Arendya Nariswari Suara.Com
Kamis, 17 Maret 2022 | 09:00 WIB
Apa Itu Sindrom Overtraining, Kemudian Bagaimana Cara Mencegahnya Agar Tubuh Tetap Bugar?
https://pixabay.com/id/users/ryanmcguire-123690/
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Olahraga memang bertujuan untuk menjaga kebugaran tubuh. Namun, jika dilakukan berlebihan, tetap saja hal ini tidak baik.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui kemampuan tubuh dalam berolahraga dan memberinya waktu yang cukup untuk istirahat supaya tidak terkena sindrom overtraining.

Apa Itu Sindrom Overtraining

Dilansir dari laman Very Well Fit, sindrom overtraining adalah kondisi di mana Anda berolahraga terlalu sering atau terlalu keras tanpa memberikan waktu yang cukup bagi tubuh.

Baca Juga: Coba Lakukan 4 Olahraga di Pagi Hari dan Rasakan Manfaatnya

Kondisi ini biasa dialami oleh para atlet ketika mereka berusaha berlatih di luar kemampuan tubuh saat masa pemulihan, terutama ketika mempersiapkan kompetisi kejuaraan.

Olahraga yang cukup bagi atlet sangat dibutuhkan. Beban fisik yang telalu banyak ataupun terlalu sedikit dapat menimbulkan gejala sindrom overtraining. Hal ini juga harus diseimbangkan dengan penyerapan nutrisi dan tubuh yang selalu terhidrasi.

Tanda-Tanda Overtraining

  • Nafsu makan atau berat badan turun drastis
  • Merasa tertekan, cemas, murun, atau mudah tersinggung
  • Insomnia
  • Denyut jantung tidak teratur
  • Kekebalan tubuh menurun
  • Kesulitan berkonsentrasi

Cara Mencegah Overtraining

Cara pencegahan overtraining satu orang dan lainnya mungkin berbeda, karena setiap orang memiliki kemampuan olahraga yang berbeda pula. Namun, penting bagi siapa saja memberikan jeda istirahat yang cukup saat sedang berolahraga untuk mengurangi risiko overtraining dan juga cidera. Berikut cara pencegahan overtraining yang wajib dicoba:

Baca Juga: 5 Manfaat Olahraga Bagi Kelompok Lanjut Usia, Bisa Cegah Beragam Penyakit!

1. Memperhatikan Suasana Hati

Munculnya perasaan negatif, seperti depresi, kemarahan, dan kelelahan seringkali muncul ketika seseorang mengalami overtraining intensif. Ketika Anda menyadari sulit untuk menyerap hal-hal positif akan suatu hal, sebaiknya ambillah jeda istirahat atau menurunkan intensitas olahraga.

2. Pantau Detak Jantung

Salah satu cara mengukur kemampuan tubuh dalam berolahraga adalah dengan menghitung detak jantung. Ketika detak jantung meningkat ketika istirahat atau pada intensitas tertentu, Anda mungkin berisiko mengalami sindrom overtraining.

Anda dapat melakukannya setiap pagi saat bangun tidur selama 60 detik. Ketika terjadi peningkatan detak jantung yang signifikan, ini menunjukkan bahwa waktu istirahat Anda masih kurang.

3. Uji Detak Jantung

Cara pencegahan overtraining selanjutnya adalah melakukan pengujian pada detak jantung Anda saat olahraga. CObalah untuk beristirahat selama 10 menit dan lakukan perekaman detak jantung selama satu menit, berdiri, dan kemudian hitung lagi detak jantung Anda dengan interval, 15 detik, 90 detik, dan 120 detik.

Atlet yang beristirahat dengan baik akan menunjukkan detak jantung konsisten di antara pengukuran tersebut.

Perawatan Untuk Overtraining

Perawatan yang diberikan tentu tergantung pada tingkat keparahan gejala. Selain itu, jika cara berikut tidak berhasil, cobalah untuk segera pergi ke dokter.

  • Istirahat cukup: Kurangi atau hentikan olahraga dan biarkan tubuh Anda istirahat selama beberapa hari.
  • Hidrasi: Salah satu kunci untuk pemulihan energi saat olahraga adalah dengan menjaga jumlah cairan dalam tubuh.
  • Makan makanan bernutrisi: Pastikan Anda mendapat makanan dengan kandungan protein dan karbohidrat yang cukup untuk mendukung pemulihan otot.

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI