Industri Pariwisata Bali Didorong untuk Segera Bangkit, Ini Alasannya!

Selasa, 15 Maret 2022 | 19:43 WIB
Industri Pariwisata Bali Didorong untuk Segera Bangkit, Ini Alasannya!
Desa Ubud, Bali. (Foto: shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pariwisata Bali bukan hanya banyak digandrungi wisatawan lokal, tapi juga populer secara internasional. Bahkan mungkin tak sedikit turis asing lebih mengenal nama Bali daripada Indonesia sebagai negara.

Dari banyak destinasi di daerah lain, Bali memang seolah magnet bagi Indonesia untuk mendatangkan turis asing yang pada akhirnya akan bermanfaat bagi devisa negara.

Oleh sebab itu, pemulihan pariwisata Bali yang terpuruk selama pandemi Covid-19 terus dipercepat agar perekonomian di Pulau Dewata itu juga bisa kembali bangkit.

"Dari kondisi sebelum pandemi, pada 2019, kontribusi devisa di Bali mencapai Rp 89 triliun atau berkontribusi 30 persen dari industri pariwisata secara nasional," kata Ketua Indonesia Marketing Association (IMA) Suparno Djasmin dalam konferensi pers virtual, Selasa (15/3/2022).

Baca Juga: Ular Sanca Masuk Rumah Warga Jalan Imam Bonjol Denpasar Saat Tengah Malam

Pantai Nusa Dua di Bali (Shutterstock)
Pantai Nusa Dua di Bali (Shutterstock)

Pada 2019 tercatat jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali lebih dari 6,3 juta orang. Suparno mengatakan, sebanyak 37,5 persen wisatawan mancanegara itu masuk ke Bali melalui bandara I Ngurah Rai.

"Jadi kita melihat betapa pentingnya Bali bagi pariwisata nasional. Namun kondisi tersebut berubah ketika terjadi pandemi. Kedatangan wisatawan mancanegara ke Bali turun dari 6,3 juta pada 2019 menjadi hanya 1 juta di 2020 bahkan sangat rendah di tahun 2021. Karena tahun 2020 masih ada bulan normal Januari sampai Maret," tuturnya.

Penurunan jumlah wisatawan itu tentu juga berdampak ke aspek lain, termasuk okupansi hotel. Pada 2020, okupansi hotel atau jumlah tamu yang menginap hanya tersisa 15 persen dari kapasitas. Semakin turun menjadi 13 persen pada 2021.

Penularan Covid-19 yang bisa dikendalikan dibarengi dengan tingkat vaksinasi yang dipercepat, menurut Suparno turut mempengaruhi kepercayaan wisatawan untuk kembali berlibur.

Selain itu, pelonggaran sejumlah aturan, seperti bebas visa, penghapusan karantina bagi turis asing juga pencabutan syarat tea antigen maupun PCR bagi pelaku perjalanan domestik juga meningkatkan mobilitas orang ke Bali.

Baca Juga: Link Live Streaming Bali United vs Arema FC, Big Match BRI Liga 1 Sedang Berlangsung

"Kebijakan ini sangat baik dari pemerintah pusat dalam mendorong ekonomi khususnya tourism di Bali untuk mempercepat recovery," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI