Suara.com - Bagian Timur Indonesia perlu mendapatkan perhatian lebih untuk mempercepat kemajuan teknologi, salah satunya dengan program Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Bakti Kominfo.
Kabar baiknya, tidak hanya diakui di dalam negeri, Bakti Kominfo baru saja masuk nominasi internasional, karena meningkatkan kemampuan guru di Indonesia Timur.
Adapun nominasi internasional ini, yaitu ajang World Summit on the Information Society (WSIS) Prizes 2022. WSIS adalah forum internasional yang memberikan penghargaan pada proyek TIK di seluruh dunia yang berdampak untuk pembangunan berkelanjutan atau SDGs.
Seperti diketahui akses dan kualitas internet bagi guru dan pelajar di Indonesia Timur sangat perlu dipercepat, untuk pemerataan pembangunan, termasuk juga agar pendidikan merata di seluruh Indonesia.
Apalagi menurut Survei Belajar dari Rumah, Agustus 2020, mayoritas guru menggunakan uang pribadi untuk mengakses internet, yang alhasil membuat pengeluaran mereka melonjak drastis.
Survei itu juga menemukan wilayah Timur Indonesia mendominasi di antara 10 provinsi dengan akses internet terendah di Indonesia, seperti Nusa Tenggara Barat dengan 53,03 persen, Sulawesi Barat 50,44 persen, Nusa Tenggara Timur 42,41 persen, Sulawesi Tengah 53, 42 persen, bahkan Papua hanya 29,50 persen.
Itulah sebabnya dalam Bakti Kominfo mencakup program Merdeka Sinyal 2024, dan berhasil menjangkau 15.559 titik akses internet di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) dan perbatasan Indonesia. Termasuk juga membangun 2.401 BTS dengan target 7.904 lokasi.
Menurut Direktur Utama Bakti Kominfo, Anang Latif, pendidikan dan literasi digital masuk dalam satu dari empat sektor yang didahulukan untuk akses internet, selain itu ada juga pariwisata, Usaha Kecil Menengah (UKM), layanan kesehatan serta layanan publik.
“Hal ini menjadi tugas bagi direktorat LTIMP untuk menyelenggarakan program terkait pemanfaatan infrastruktur,” jelas Anang dalam keterangan yang diterima suara.com, Selasa (15/3/2022).
Baca Juga: Pastikan Instalasinya Aman, PLN Sebut Pria Paruh Baya di Ciledug Tewas Tersetrum Kabel Internet
Adapun program Kominfo ini, masuk empat kategori nominasi internasional WSIS 2022 meliputi AL C1 peran pemerintah untuk pembangunan terkait teknologi, AL C4 peningkatan keterampilan dan kemampuan, AL C6 pariwisata di daerah tertinggal, dan AL C7 ICT punya manfaat dalam kehidupan atau e-business.
“Ini merupakan suatu kebanggaan tidak hanya bagi kami di Kominfo tetapi juga bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat yang kini bisa mendapatkan akses Internet,” ujar Anang.
Anang harap, program yang dimiliki Indonesia ini tidak hanya berakhir di nominasi semata dan bisa jadi pemenang, melalui dukungan voting di ajang WSIS Prizes 2022, dengan vote melalui link https://bit.ly/3MDSVlb.